tirto.id - Dengan adanya 58.879 kasus aktif COVID-19 di Indonesia hingga Sabtu (7/11/2020) dan penambahan 4.262 kasus baru dalam 24 jam terakhir, taat protokol kesehatan 3M saat ini adalah satu-satunya pilihan agar penularan virus Corona dapat ditekan. Penerapan 3M ini dapat dilakukan dalam segala kegiatan, termasuk ketika berbelanja kebutuhan sehari-sehari selama pandemi.
Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, hingga Sabtu (8/11) total terdapat 433.836 kasus COVID-19 yang terkonfirmasi di 503 kabupaten/kota dalam 34 provinsi seluruh Indonesia. Jumlah kasus aktif yang 54.879 orang adalah 12,6 persen dari kasus terkonfirmasi. Sementara itu, kasus meninggal 14.540 orang (3,4 persen) dan kasus sembuh 364.417 orang (84,0 persen).
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito, menekankan, dalam kondisi demikian, masyarakat tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan 3M, ditambah menjauhi kerumunan sampai pemerintah resmi menyatakan virus Corona hilang dari Indonesia.
"Ingat kita masih berada di tengah kondisi pandemi meski perlahan menunjukkan perkembangan ke arah lebih baik," papar Wiku dalam keterangan pers melalui kanal YouTube BNPB.
Dalam Pedoman Perubahan Perilaku Penanganan COVID-19, penting bagi masyarakat untuk mengenali tiga hal dalam pandemi ini, yaitu mengenali diri sendiri, mengenali musuh (COVID-19), dan mengenali medan perang (area tempat seseorang berada).
Mengenali diri sendiri berarti memahami ada orang-orang dengan risiko tertular COVID-19. Mereka adalah yang punya penyakit penyerta/komorbid. Hipertensi hingga Sabtu (7/11) adalah komorbid tertinggi yang dimiliki orang yang positif COVID-19 dengan 49,8 persen, diikuti diabetes melitus (35,1 persen), dan penyakit jantung (19,3 persen).
Mereka yang berisiko tinggi lainnya adalah yang berusia lanjut (60 tahun ke atas), memiliki daya tahan tubuh (imunitas) rendah, dan mengalami obesitas/berat badan berlebih dengan BMI di atas 27kg/m2.
Orang dengan usia produktif yang cenderung punya daya tahan tubuh tinggi tetap layak berhati-hati. Dalam data Satgas COVID-19, terdapat 55,5 persen kasus positif virus Corona yang dialami seseorang dengan usia 19 hingga 45 tahun. Banyaknya OTG, orang yang kemungkinan terinfeksi COVID-19 tetapi tidak menunjukkan gejala, bisa jadi catatan.
COVID-19 ditularkan melalui cipratan liur (droplet) yang dikeluarkan seseorang dari mulut/hidung ketika bersin, batuk, atau saat berbicara.
Penularan ini dapat terjadi langsung dari seseorang ke orang lain, tetapi mungkin pula secara tidak langsung ketik droplet orang yang positif COVID-19 jatuh dan menempel pada benda-benda di sekitar, lantas benda itu dipegang orang lain. Penularan terjadi jika tangan tersebut menyentuh hidung, mulut, dan mata.
Di sisi lain, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, misalnya berbelanja, seseorang tetap perlu berinteraksi dengan orang lain. Langkah paling aman adalah berbelanja dari rumah memanfaatkan aplikasi daring. Meskipun demikian, dalam keadaan tertentu, ketika mesti belanja di tempat yang berpotensi terjadi kerumunan, maka mematuhi protokol kesehatan jadi kunci.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk berbelanja saat pandemi COVID-19 adalah sebagai berikut.
Pertama, jika sakit, yang membuat daya tahan tubuh menurun dan potensi tertular virus Corona meningkat, tetaplah di rumah. Hal yang sama berlaku jika seseroang menunjukkan gejala COVID1-9 di antaranya demam, batuk, dan sesan napas.
Kedua, jika memungkinkan, gunakan layanan belanja daring
Ketiga, batasi kunjungan ke toko bahan makanan atau toko kebutuhan rumah tangga, secara langsung. Semakin dekat seseorang berinteraksi dengan orang lain dan semakin lama interaksi tersebut, semakin tinggi risiko penyebaran COVID-19.
Keempat, jika mesti berbelanja, gunakan masker dengan pemakaian yang tepat pula. Penggunaan masker terbukti memperkecil penularan virus dari seseorang yang sakit kepada orang sehat hingga 1,5 persen. Masker yang dapat digunakan adalah N95, masker kain SNI, atau masker kain dengan 2/3 lapis.
Kelima, pilih waktu berbelanja yang tepat, yaitu pada jam-jam ketika hanya ada sedikit orang di toko/pusat perbelanjaan.
Keenam, Jika biasanya Anda membawa tas belanja sendiri, pastikan tas tersebut dibersihkan sebelum digunakan.
Ketujuh, sebelum masuk dan setelah keluar dari toko atau pasar, gunakan hand sanitizer yang mengandung setidaknya 60% alkohol. Di berbagai toko, disediakan pula tempat untuk cuci tangan. Dalam hal cuci tngan, gunakan sabun dan air setidaknya selama 20 detik.
Kedelapan, patuhi protokol kesehatan yang diterapkan dalam toko/pusat perbelanjaan, misalnya melalui titik masuk atau keluar yang sudah ditandai, dan ikuti tanda arah atau tanda di lantai.
Kesembilan, jaga jarak dengan pengunjung toko lain, terutama ketika terjadi antrean.
Kesepuluh, upayakan hanya menyentuh barang yang hendak Anda beli.
Kesebelas, ketika mesti memegang uang atau kartu untuk membayar, gunakan hand sanitizer segera setelah membayar.
Keduabelas, sesampai di rumah, usai memisah-misahkan barang belanjaan, cuci tangan Anda dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik.Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan yang mengandung setidaknya 60% alkohol.
----------
Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Editor: Agung DH