tirto.id - Juru bicara Timnas pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Angga Putra Fidrian, menuturkan Cak Imin saat itu terpaksa untuk mengikuti seremoni potong tumpeng di IKN. Pernyataan tersebut merespons terkait dengan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menyebut Cak Imin tidak konsisten dengan rencana pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
"Mungkin gini, Cak Imin dulu belum tahu dan dalam situasi belum kontestasi (pilpres) dan terpaksa harus ikut seremonial bersama pemerintah," kata Angga dikutip dari Antara, Sabtu (23/12/2023).
Angga mengklaim Cak Imin sekarang sudah mengetahui apa akar masalah yang sebenarnya timbul dari rencana pembangunan di Kalimantan Timur itu. Dia mengatakan, tidak adanya skala prioritas pembangunan merupakan salah satu akar masalah yang dilakukan pemerintah saat ini.
"Tapi sekarang ketika Cak Imin sudah tahu masalah sebenarnya seperti apa kan Cak Imin juga tadi menjelaskan bahwa sebenarnya masalah prioritas saja milih bangun IKN Rp400 triliun atau milih 'benerin' sekolah Rp13 triliun, atau milih bangun kereta Rp8 triliun," ungkap Angga.
Sebelumnya, Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menyindir Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar yang mengkritik pembangunan Nusantara padahal ikut meresmikan proyek ibu kota negara (IKN) Nusantara.
Dalam debat sesi kedua, Muhaimin menyinggung soal pembangunan Nusantara sebagai program ambisius. Dia menyinggung anggaran IKN yang mencapai Rp500 triliun seharusnya bisa digunakan untuk pembangunan jalan di seluruh Kalimantan kemudian pembangunan SDM bisa menggunakan 3 persen dari total anggaran pembangunan Nusantara.
Pernyataan Cak Imin pun langsung direspons balik oleh Gibran. Gibran lantas menilai Muhaimin tidak konsisten. Ia menyindir posisi Muhaimin yang mengkritik pembangunan Nusantara setelah merapat ke Anies Baswedan.
"Dulu saya ingat sekaligus Muhaimin dulu sempat ikut meresmikan dan potong tumpeng di IKN ini gimana ini enggak konsisten," kata Gibran.
"Dulu dukung sekarang enggak dukung karena menjadi wakilnya Pak Anies yang mengusung tema perubahan sekali lagi Gus mohon maaf IKN ini bukan hanya membangun bangunan pemerintah tapi juga sebagai simbol pemerataan pembangunan di Indonesia sebagai simbol transformasi pembangunan di Indonesia," tambah Gibran.