tirto.id - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni menduga Ketua Dewan Pembina Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais akan membuka fakta di balik kasus dugaan korupsi yang melibatkan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Dugaan itu disampaikan Antoni menanggapi rencana Amien membuka fakta soal kasus korupsi yang akan menarik perhatian publik pasca diperiksa Polda Metro Jaya, Rabu (10/10/2018). Amien rencananya diperiksa sebagai saksi kasus dugaan penyebaran kabar bohong dengan tersangka Ratna Sarumpaet.
"Saya dukung Pak Amien Rais yang berniat buka-bukaan kasus korupsi di KPK," kata Antoni dalam pesan tertulis kepada wartawan.
"Saya hanya menduga-duga, kalau yang beliau maksud kasus lama mungkin perkara dugaan korupsi 30 ribu hektar alih lahan di Riau pada saat Bapak Zulkifli Hasan [mantan Menteri Kehutanan] yang berujung pada suap kepada Gubernur Annas Makmun," tambahnya.
Amien hingga kini tak menjelaskan lebih lanjut kasus apa yang bakal diungkap. Saat ditanya apakah kasus yang dimaksud berhubungan dengan aliran dana korupsi suap Basuki Hariman kepada pejabat tinggi Polri yang diungkap Indonesian Leaks baru-baru ini, ia tak menjawab.
"Kalau kasus baru mungkin beliau akan sampaikan ke KPK tentang data baru dugaan korupsi Zumi Zola [mantan Gubernur Jambi]," ujar Antoni.
Pendapat lain dikemukakan Wakil Ketua TKN Arsul Sani. Ia menyebut, Amien harus menyampaikan fakta yang ia miliki jika dicurigai terkait dengan dugaan suatu tindak pidana ke penegak hukum. Ia mengingatkan Amien agar tidak menyampaikan fitnah usai diperiksa besok.
"Kalau itu disampaikan ke masyarakat yang penting itu bukan fitnah," ujar Arsul di Posko Pemenangan Jokowi-Ma'ruf.
"Tapi ya silakan saja kalau memang ada buktinya, toh siapapun yang dituduh segala macam, termasuk Pak Tito [Kapolri] kan punya hak juga membela diri, menuntut balik karena ternyata tuduhan-tuduhan yang disampaikan itu nggak benar, nggak bisa dibuktikan," tambahnya.
Menurut Amien, kasus yang akan diungkapkannya berkaitan dengan perkara korupsi. Perkara itu disebut sudah mengendap lama di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan tak tersentuh.
"Akan saya buka pelan-pelan," kata Amien.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Maya Saputri