Menuju konten utama

TikTok Gaet GoTo Dinilai Buat Persaingan E-Commerce Makin Ketat

Kerja sama GOTO dan TikTok akan menimbulkan persaingan antara Shopee vs Tokopedia.

TikTok Gaet GoTo Dinilai Buat Persaingan E-Commerce Makin Ketat
Warga memilih daging yang dijual secara daring di Jakarta, Kamis (26/3/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/ama.

tirto.id - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan TikTok mengumumkan kemitraan strategis, Senin (11/12/2023). Direktur Ekonomi Digital Center of Law and Economic Studies (Celios), Nailul Huda, menuturkan dengan adanya kerja sama itu akan memberikan banyak keuntungan pengalaman berbelanja hingga fitur yang ditawarkan.

"Dampaknya adalah bagi industri, akan semakin jauh persaingan antara Shopee-Tokopedia dengan kompetitor yang lain seperti Lazada, Blibli, apalagi Bukalapak. Persaingan akan mengerucut ke Shopee vs Tokopedia dengan ekosistem masing-masing," kata Huda kepada Tirto, Senin (11/12/2023).

Tidak hanya itu, dia menuturkan kerja sama tersebut juga akan memberikan banyak keuntungan pengalaman berbelanja hingga fitur yang ditawarkan.

“Adanya kerjasama yang terjalin antara Tokopedia dan Tiktok saya rasa akan mengembalikan lagi experience bermain media sosial sekaligus belanja. Experience ini bisa meningkatkan loyalitas dari pengguna TikTok, bahkan menambah pengguna TikTok dari ekosistem seller Tokopedia,” ucap Huda.

"Bagi seller Tokopedia, mereka bisa memanfaatkan fitur live TikTok untuk berdagang dan diintegrasikan dengan fitur Tokopedia,” lanjut Huda.

Sementara itu, Huda berharap dengan adanya kerja sama itu tidak ada polemik terkait aturan platform di Tanah Air. Pemerintah juga diminta untuk melakukan sosialisasi terkait perizinan tersebut.

“Inovasi yang semakin cepat akan menciptakan bisnis model yang selalu update dan menyentuh langsung ke masyarakat. Regulasi yang terlalu tebal akan membuat regulator kebingungan menempatkan posisi platform. Jangan sampai posisi Tiktok x Tokped bermasalah kedepannya. Perlu ada penyesuaian regulasi terutama terkait jenis perizinan,” ujar Huda.

Selanjutnya, Huda juga mengingatkan perlu adanya pengaturan untuk menghindari adanya predatory pricing agar para pedagang offline dapat terlindungi. Sedangkan dari sisi impor, perlu ada penyesuaian dalam restriksi impor dengan menambah tagging produk di semua platform Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE).

“Dari sisi regulasi lainnya, perlu ada pengaturan mengenai penghindaran predatory pricing sehingga pedagang offline juga bisa dilindungi. Terkait dengan impor, saya rasa harus ada penyesuaian dalam restriksi impor dengan menambahkan tagging produk di semua platform PMSE, tidak terbatas pada TikTok, Tokped, ataupun Shopee,” ungkap Huda.

Baca juga artikel terkait TIKTOK KERJA SAMA DENGAN TOKOPEDIA atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Bisnis
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin