tirto.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan pembangunan tiga jembatan layang (flyover) akan mulai berlangsung pada 2019. Ketiga flyover itu bakal dibangun di daerah Tanjung Barat, Jakarta Selatan; Cakung, Jakarta Timur; dan Sunter Permai, Jakarta Utara.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta Harry Hamdani mengatakan pembangunan tiga flyover tersebut dilakukan guna mendukung operasional jalan tol.
Harry menyebut, pembangunan flyover-flyover itu mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2018. Dalam Perpres tersebut, tertuang rencana induk moda transportasi di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) dalam kurun waktu 2018-2029.
“Pembangunannya [menggunakan skema anggaran] multiyears. Rencananya [pembangunan] dua tahun untuk flyover,” ujar Harry di Jakarta pada Rabu (28/11/2018).
Biaya pembangunan ketiga flyover itu telah disetujui DPRD DKI Jakarta untuk masuk dalam APBD DKI Jakarta 2019. Alokasi dana terbesar diperuntukkan bagi pembangunan flyover Tanjung Barat yang mencapai Rp103,2 miliar. Sedangkan untuk pembangunan flyover di Cakung dan Sunter Permai, masing-masingnya tercatat sebesar Rp90,9 miliar dan Rp87,3 miliar.
Pada awalnya, Pemprov DKI menargetkan membangun lima flyover pada tahun depan. Namun, proyek flyover yang semestinya dibangun di Bintaro, Jakarta Selatan dan Latumenten, Jakarta Barat harus dicoret dari daftar rencana.
“Kalau untuk yang di Latumenten itu agak alot masalah pembebasan lahannya. Sementara untuk yang di Bintaro, warga sekitar situ protes,” kata Harry.
Meski batal dibangun tahun depan, kata Harry, rencana proyek dua flyover tersebut masih mungkin terealisasi. Keputusan akhir soal nasib dua proyek itu menunggu keputusan hasil musyawarah Pemprov DKI dengan warga di sekitar lokasi flyover Bintaro dan Latumenten.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Addi M Idhom