tirto.id - Tiga calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dijadwalkan hadir dalam uji publik yang diselenggarakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketiga capres-cawapres tersebut akan memaparkan visi dan misinya di tiga kota dalam waktu yang berbeda.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, merinci pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar akan menghadiri uji publik pada Rabu (22/11/2023) pukul 09.00-11.00 di Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kemudian, pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD akan menjalani uji publik pada Kamis (23/11/2023) pukul 13.00-15.00 di Univeritas Muhammadiyah Jakarta.
Terakhir, pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan mengikuti uji publik pada Jumat (24/11/2023) pukul 09.00-11.00 di Univeritas Muhammadiyah Surabaya.
"Terima kasih kepada para calon presiden-wakil presiden. Semoga acara lancar dan bermanfaat untuk pendidikan politik dan penyelenggaraan pemilu yang berkualitas untuk Indonesia Berkemajuan," kata Mu'ti dalam keterangan tertulisnya, Minggu (19/11/2023).
Sebelumnya, PP Muhammadiyah menyambangi tim pemenangan ketiga capres-cawapres untuk menyerahkan undangan uji publik. Uji publik tersebut diharapkan dapat menjadi wadah bagi ketiganya untuk memaparkan visi misi dan berdialog langsung dengan peserta yang hadir.
Mu'ti menerangkan, dialog ini bertujuannya untuk mendapatkan pencerahan dan informasi terkait program 5 tahun ke depan yang akan dijalankan ketiga paslon.
Selain itu, diharapkan Pemilu 2024 tidak sekadar memilih calon, tapi bagaimana masyarakat mengerti apa yang akan dijalankan capres dan cawapres pilihannya.
"Dengan dialog publik ini, edukasi dan kedewasaan berpolitik akan menjauhkan masyarakat dari membeli kucing dalam karung," ujar Mu'ti.
Lebih lanjut Mu'ti mengatakan, uji publik ini merupakan partisipasi Muhammadiyah atas penyelenggaraan Pemilu 2024. Dari uji publik ini, Muhammadiyah diumpamakan tidak memberikan cek kosong bagi mereka yang nanti terpilih.
Di sisi lain, Mu'ti menegaskan bahwa mereka bukan memberikan fasilitas kampanye lebih awal bagi ketiganya. Sebab, pemaparan ketiga capres-cawapres akan dikritisi oleh para peserta yang hadir.
"Jadi tidak merupakan bagian dari kampanye, tapi bagian dari kajian ilmiah yang nanti kami akan mengundang pakar-pakar dari internal Muhammadiyah atau mungkin dari luar Muhammadiyah untuk mengkritisi, menilai dan mendialogkan secara terbuka," pungkas Mu'ti.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Fahreza Rizky