tirto.id - Orang yang minum tiga sampai empat cangkir kopi sehari lebih mungkin memperoleh manfaat kesehatan. Mereka juga bisa meminimalisasi risiko kematian dini dan penyakit jantung daripada mereka yang pantang minum kopi, demikian kata para ilmuwan.
Penelitian terbaru, yang mengumpulkan bukti lebih dari 200 studi sebelumnya, juga menemukan bahwa konsumsi kopi dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes, penyakit hati, demensia, dan beberapa jenis kanker.
Tiga atau empat cangkir sehari memberikan manfaat terbesar, kata para ilmuwan, kecuali bagi wanita hamil atau mereka yang memiliki risiko patah tulang lebih tinggi.
Kopi adalah salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Untuk lebih memahami pengaruhnya terhadap kesehatan, spesialis kesehatan masyarakat di Universitas Southampton, Inggris, Robin Poole memimpin sebuah tim peneliti dalam review terhadap 201 penelitian berdasarkan penelitian observasional dan 17 studi berdasarkan uji klinis di semua negara dan pengaturan.
Review ini mensintesis gabungan analisis sebelumnya untuk memberikan ringkasan penelitian beragam mengenai topik tertentu dengan lebih jelas.
"Minum kopi tampak aman dalam pola konsumsi yang biasa," demikian kesimpulan tim Pool dalam penelitian mereka, yang diterbitkan di jurnal medis BMJ Inggris pada Rabu (22/11/2017), seperti dilansir The Guardian.
Minum kopi secara konsisten dikaitkan dengan rendahnya risiko kematian dan penyakit jantung. Penurunan terbesar risiko relatif kematian dini ini terlihat pada orang yang mengkonsumsi tiga cangkir sehari, dibandingkan dengan peminum non-kopi.
Minum lebih dari tiga cangkir sehari tidak terkait dengan bahaya tapi efek menguntungkannya kurang dirasakan.
Kopi juga dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih rendah, termasuk kanker prostat, endometrium, kulit dan hati, serta diabetes tipe-2, batu empedu dan asam urat, demikian yang dituturkan periset. Manfaat terbesar terlihat pada kondisi hati seperti sirosis hati.
Dalam editorial terkait, Profesor Eliseo Guallar dari sekolah kesehatan masyarakat Johns Hopkins Bloomberg di Maryland menulis bahwa "kopi aman, tapi tahan kuenya."
Dia berpendapat bahwa penelitian terbaru menunjukkan bahwa "konsumsi kopi tampaknya aman secara umum.”
Namun, ia menambahkan: "Kopi sering dikonsumsi dengan produk yang kaya akan gula olahan dan lemak tidak sehat, dan ini dapat berkontribusi secara independen terhadap hasil kesehatan yang merugikan.”
"Apakah kopi mencegah penyakit kronis dan mengurangi angka kematian? Kami sama sekali tidak tahu. Haruskah dokter merekomendasikan minum kopi untuk mencegah penyakit? Haruskah orang mulai minum kopi karena alasan kesehatan? Jawaban untuk kedua pertanyaan itu adalah 'tidak'."
Tim Poole mencatat bahwa karena ulasan mereka terutama mencakup data observasional, kesimpulan tegas tidak dapat ditarik tentang sebab dan akibat. Namun mereka mengatakan temuan mereka mendukung ulasan dan kajian terbaru lainnya mengenai asupan kopi.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari