tirto.id - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang akan digelar pada Rabu 27 November 2024, lembaga survei mulai berlomba-lomba memublikasikan hasil penelitian terkait elektabilitas pasangan calon kepala daerah.
Hasil survei ini kadang juga turut dipublikasikan oleh masing-masing pendukung pasangan calon kepala daerah untuk menunjukan bahwa jagoannya lebih unggul dari pada calon lain. Namun, beberapa hasil survei yang beredar kadang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Baru-baru inim misalnya, beredar hasil survei Pilkada Kota Yogyakarta, yang menunjukan paslon nomor urut dua, Hasto Wardoyo dan Wawan Hermawan ,unggul dalam elektabilitas survei dari lembaga Masyarakat Peduli Pemilu Bersih (Litbang Kom – MPPB).
Dalam survei yang diklaim dilakukan pada 3 November 2024 tersebut, paslon Hasto-Wawan dinarasikan mendapat elektabilitas 40,22 persen, unggul atas pasangan calon nomor urut tiga Muhammad Afnan Hadi Kusumo - Singggih Raharjo dengan elektabilitas 34,57 persen. Sementara itu, pasangan calon nomor urut satu, Heroe Poerwadi dan Sri Widya Supena, disebut punya elektabilitas 25,21 persen.
Narasi tersebut diunggah oleh akun TikTok @info2jogja dalam bentuk video yang berisi poin-poin raihan elektabilitas antar paslon dan keterangan teks pada Rabu (6/11/2024). Sepanjang Rabu (6/11/2024) hingga Senin (18/11/2024), atau selama 12 hari tersebar di Tiktok, unggahan tersebut telah memperoleh 24 tanda suka, 3 komentar dan telah dibagikan sebanyak 93 kali.
Lantas, bagaimana kebenaran hasil survei tersebut?
Penelusuran Fakta
Pertama-tama, Tim Riset Tirto melakukan penelusuran terhadap lembaga yang diklaim mengeluarkan hasil tersebut yaitu Masyarakat Peduli Pemilu Bersih (Litbang Kom – MPPB).
Penelusuran Tirto di mesin pencarian tidak menghasilkan temuan apapun. Artinya, tidak ada informasi dari sumber lain yang bisa membuktikan adanya survei ini. Bahkan, nama lembaga tersebut tidak ditemukan dari penelusuran di mesin pencarian.
Kami lantas mengunjungi situs Persatuan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) yaitu organisasi profesi yang menaungi lembaga survei di Indonesia. Hasilnya, kami juga tidak menemukan adanya lembaga bernama Masyarakat Peduli Pemilu Bersih (Litbang Kom – MPPB) dalam daftar keanggotaan Persepi.
Penelusuran dilanjutkan dengan memasukan kata kunci “Hasil Survei Pemilihan Walikota Yogyakarta” ke mesin pencarian Google. Hasilnya, kami menemukan rujukan hasil survei Pilkada Kota Yogyakarta yang dilakukan oleh lembaga lain.
Mengutip laporan Detik, survei yang dilakukan oleh Ikatan Pemuda Penggerak Desa Seluruh Indonesia (IPDA) yang dilaksanakan secara tatap muka pada 21-25 Oktober 2024 menggunakan metode Nonprobability Purposive Sampling dengan melibatkan 1.200 responden di 45 kelurahan Kota Jogja menunjukan paslon Afnan Hadikusumo-Singgih Raharjo justru yang menduduki puncak elektabilitas (30,7 persen).
Pasangan Hasto Wardoyo-Wawan Harmawan justru berada di posisi kedua dengan (18,6 persen) dan disusul oleh Heroe Poerwadi-SW Supena (17,7 persen). Sementara itu, 33 persen responden mengaku masih belum menentukan pilihan.
Selebihnya, kami tidak menemukan adanya informasi soal survei lain termasuk dari lembaga bernama Masyarakat Peduli Pemilu Bersih (Litbang Kom – MPPB) yang dipublikasikan akhir-akhir ini.
Kami juga memasukan kata kunci “Hasto-Wawan unggul survei Pilkada Kota Jogja” ke mesin pencarian Google. Hasilnya, kami juga tidak menemukan adanya informasi atau rilis survei dari lembaga lain yang memberikan informasi bahwa paslon Hasto-Wawan unggul secara elektabilitas di Survei Pilkada Kota Jogja.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukkan, video TikTok yang menampilkan hasil survei oleh lembaga Masyarakat Peduli Pemilu Bersih (Litbang Kom – MPPB) dengan keunggulan paslon Hasto Wardoyo dan Wawan Hermawan bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Tidak ditemukan adanya nama lembaga survei bernama Masyarakat Peduli Pemilu Bersih (Litbang Kom – MPPB) yang merilis hasil survei seperti unggahan di media sosial. Kami juga tidak menemukan adanya lembaga dengan nama tersebut dalam daftar keanggotaan Persepi.
==
Mohammad Arsyil Azhiim berkontribusi dalam penulisan artikel periksa fakta ini.
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id
Editor: Farida Susanty & Alfitra Akbar