tirto.id - Program Studi Teknologi Industri Cetak Kemasan (TICK) Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) melakukan sosialisasi dan pelatihan peningkatan kualitas kemasan UMKM. Pelatihan dan sosialisasi oleh dosen dan mahasiswa program studi TICK PNJ ini merupakan kegiatan pengabdian masyarakat yang rutin dilakukan setiap tahun untuk menjalankan kewajiban Tridharma perguruan tinggi.
“Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, besar harapan kami kepada UMKM dapat mengawetkan dan menjaga mutu/kualitas produk, melindungi produk dari kontaminasi fisik, kimia, dan biologi, memudahkan penggunaan dan pengiriman, iklan/pemasaran menjadi lebih baik, dan yang terakhir dapat meningkatkan nilai jual,” kata Novi Purnamasari yang menjadi narasumber dalam sosialisasi ini, Minggu (25/8/2024).
Bertempat di salah satu mitra UMKM Peyek Bude Asih Rangkapan Jaya, Depok, Jawa Barat, kegiatan tersebut merupakan program pengabdian masyarakat penerapan IPTEK berbasis kelompok bidang keahlian (PPIKBK) yang dipimpin oleh Saeful Imam.
Acara diisi dengan sosialisasi materi tentang pentingnya desain dan pemilihan bahan kemasan untuk meningkatkan daya jual. Kegiatan yang bermitra dengan UMKM Peyek Budi Asih ini dihadiri berbagai macam kelompok UMKM seperti keripik pisang, brownies, dan juga minuman.
Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Terlihat saat sesi tanya jawab, hampir semua memahami bahwa kemasan yang baik seperti mencantumkan nomor kontak (WhatsApp) atau sosial media lainnya dapat menaikkan jumlah produksi dan makanan/minuman yang dijual semakin dikenal serta kualitas makanan yang di dalamnya lebih terjaga.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Program Pengabdian Masyarakat, Saeful Imam, memberikan pelatihan cara membuat kemasan yang cantik dan berdaya jual serta pemberian seperangkat alat seal manual untuk mengemas makanan.
Lisna, salah satu peserta, menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa syukur atas terselenggaranya program ini. “Selama ini, keripik pisang saya hanya dititipkan ke warung terdekat saja. Karena kemasannya kurang kedap udara, akibatnya keripik pisang saya tidak krispi lagi," katanya.
"Untuk itu, saya hanya berani menjual untuk kemasan kecil. Dengan adanya program ini dan mendapat alat seal ini besar harapan saya dapat mengemas produk dengan baik dan makin luas target pasarnya,” imbuh Lina.