Menuju konten utama

Tempura, dari Portugal sampai Negeri Samurai

Resep Tempura dibawa oleh orang Portugis saat mendarat di Pulau Tanegashima.

Udang tempura. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Gurih, renyah. Dua kata ini mewakili rasa di lidah ketika menyantap tempura. Makanan yang disajikan dari berbagai bahan, lalu dibalut adonan tepung terigu dan digoreng hingga garing ini memang tak asing di lidah para penikmat kuliner Indonesia.

Umumnya, bahan olahan tempura bersumber dari berbagai jenis makanan laut dan aneka sayuran.

Sebagaimana Sushi ataupun Takoyaki, Tempura adalah ikon kuliner Jepang. Namun, asal-muasal tempura lebih jauh dari negeri sakura tersebut. Ia pertama dibawa oleh orang-orang Portugal ke Asia, termasuk Jepang.

Baca juga: Kekuatan Diplomasi Kuliner

Jurnalis Kuliner BBC David Farley menulis, pada 1543 sebuah kapal Cina yang ditumpangi tiga pelaut Portugis bertolak menuju Macau. Sebelum sampai tempat yang dituju, badai besar menyapu kapal mereka sampai terdampar di Pulau Tanegashima, Jepang.

Tiga orang tersebut adalah Antonio da Mota, Francisco Zeimoto, dan Antonio Peixoto. Mereka diklaim sebagai orang Eropa pertama yang menginjakkan kaki di tanah Jepang, yang ketika itu tengah dilanda perang sipil. Untuk mendapatkan persenjataan, orang Jepang mau tak mau harus berdagang dengan orang Portugis.

Pos dagang Portugis pun didirikan di Jepang. Tak hanya senjata api, berbagai macam barang kebutuhan sehari-hari lainnya seperti sabun, tembakau, wol, hingga resep makanan pun turut dijajakan.

Lazimnya para pedagang asing kala itu, Portugal juga menjalankan misi penyebaran agama Kristen. Tetapi rupanya kiprah Portugis untuk urusan agama ini lama kelamaan mulai membuat gerah penguasa lokal Jepang, Shogun Iemitsu. Portugal hanya bertahan hingga tahun 1639 setelah diusir karena dianggap sebagai ancaman terhadap masyarakat lokal Jepang.

Baca juga: Yang Fana adalah Yu Djum, Gudeg Abadi

Seraya angkat kaki dari Jepang, rombongan kapal Portugis meninggalkan jejak abadi di sana, yakni resep makanan. Peixinhos da Horta, nama hidangan itu, adalah kacang panjang yang dibalut adonan lalu digoreng.

Di Portugal sendiri, Peixinhos da Horta sering disantap menjelang paskah, sebagai bagian dari ritual puasa, berpantang dan merasakan penderitaan. Karena berbahan dasar sayuran yang kadang ditambah ikan kecil, Peixinhos da Horta dianggap pengganti yang tepat untuk makanan dari daging hewan besar.

Kata tempura sendiri berasal dari kata latin tempora yang masih mengacu pada masa puasa tersebut. Sejak kepergian bangsa Portugis, tempura terus berkembang selama berabad-abad dan menjadi hidangan Jepang yang amat populer baik dalam dan luar Jepang, termasuk di Indonesia.

Baca juga: Makanan Jalanan, Harta Karun Bangkok yang Sedang Terancam

src="//mmc.tirto.id/image/2017/08/18/tempura--MILD--Quita-01.jpg" width="860" alt="Infografik Tempura" /

Tempat terbaik untuk menyantap tempura di negeri sakura adalah restoran khusus yang dikenal dengan tempura-ya. Harga tempura di restoran kelas atas biasanya berkisar 5.000 yen lebih. Yang lebih murah dan ditemani berbagai makanan pembuka lain berkisar antara 800 sampai 3.000 yen. Nama tempura-ya sendiri kemudian menjadi ikon restoran penyaji tempura di berbagai kota besar dunia, tidak terkecuali di Indonesia sendiri. Dengan mudah makanan ini dapat dijumpai mulai dari restoran Jepang hingga di kaki lima dengan harga terjangkau. Bahan olahan yang digunakan bervariasi dan dan berbanding lurus dengan harga dan tempat tempura itu dijual.

Proses pembuatan tempura tampak sederhana seperti makanan gorengan lainnya. Namun, untuk menghasilkan cita rasa tempura yang lezat dan mahal, dibutuhkan racikan bumbu dan bahan pilihan, serta proses bertahap.

Salah satu cara yang dapat dijajal ditulis oleh Rinto Habsari dalam buku berjudul Info Boga Jakarta (2007). Rinto menganjurkan agar jarak antara mengolah dan memasak adonan tempura tidak terlalu lama.

Potongan tempura, baik yang berbahan ikan, sayuran maupun makanan laut disarankan untuk tidak dimasukkan terlalu banyak dalam satu wajan gorengan. Cukup separuh saja dari total luas wajan goreng.

Baca juga: Menu Istana Negara yang Sarat Makna

Jika bagian pinggirnya sudah tampak matang di wajan penggorengan, adonan tempura harus segera dibalik, lalu diulang dua kali. Setelah itu tiriskan dan angkat dari wajan, agar kadar minyak di badan Tempura berkurang.

Peixinhos da Horta—atau tempura di Jepang—hanyalah satu dari sekian banyak makanan Portugis yang telah menginspirasi dunia. Tradisi kuliner Portugis sendiri umumnya bercampur dengan cita rasa aneka masakan khas Italia, Spanyol dan Prancis. Kombinasi kuliner di negara ini menyebar, mempengaruhi kuliner di seluruh dunia.

Baca juga artikel terkait MAKANAN atau tulisan lainnya dari Tony Firman

tirto.id - Gaya hidup
Reporter: Tony Firman
Penulis: Tony Firman
Editor: Windu Jusuf