tirto.id - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LDPD) untuk memprioritaskan beasiswa diberikan kepada mahasiswa yang hendak mendalami keilmuan bidang teknologi digital dan elektronika mikro.
"Kita minta LPDP itu nanti akan diberikan pembelajaran khusus yang diprioritaskan khususnya untuk digital dan micro elektronic," kata Airlangga di Kolese Kanisius, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/5/2024).
Menko Airlangga beralasan bahwa kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan ada di bidang industri teknologi.
"Karena, itu mendorong pertumbuhan ekonomi berikutnya," kata dia.
Airlangga menjamin bahwa pemerintah akan memfasilitasi setiap masyarakat yang hendak menekuni dua bidang kelimuan tersebut hingga jenjang perguruan tinggi di luar negeri.
"Pembiayaan SDM ke luar negeri kita ada LPDP," kata dia.
Selain mendorong LDPD untuk membiayai mahasiswa di bidang digital dan elektronika mikro, Airlangga juga ingin pendidikan vokasi ditingkatkan. Menurutnya, pelajar dari ilmu vokasi lebih siap diterjunkan dalam dunia lapangan kerja.
"Kalau kita memanfaatkan SDM vokasi untuk chip production, kita butuh orang teknikal dan itu dihasilkan dari vokasi. Itu jadi prioritas ke depan," kata dia.
Airlangga juga menawarkan super deduction tax sebagai insentif bagi para pelaku industri yang terlibat dalam program pendidikan vokasi melalui kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan inovasi. Insentif pajak itu telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2019.
"Karena vokasi itu, pemerintah keluarkan super deduction tax 200 persen dan kemarin sudah dimudahkan. Karena, sebelumnya, ada kekhawatiran dari korporasi terkait audit dan lainnya. Ini prosesnya di Kemenkeu dan dipermudah dan bisa dimanfaatkan," kata Airlangga.
Airlangga yakin bahwa dua kebijakan terkait pendidikan vokasi tersebut dapat memuluskan jalan menuju cita-cita Indonesia emas jangka pendek.
"Untuk mencapai Indonesia emas jangka pendek, sekolah itu yang kita ambil vokasi," kata Airlangga.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fadrik Aziz Firdausi