tirto.id - Contoh teks khutbah Jumat menyambut Ramadhan terbaru akan membahas terkait beberapa persiapan yang sebaiknya diperhatikan umat Islam dalam menyambut bulan puasa.
Tanggal 17 Maret 2023 adalah Jumat terakhir bulan Syaban. Persiapan diri lahir dan batin sebelum Ramadhan ini beragam mulai dari kebutuhan materi, finansial, hingga kesiapan mental.
Khutbah Jumat Menyambut Ramadhan: Persiapan Diri Lahir & Batin
Bismillaahirrahmaanirrahiim..
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ
Segala puji bagi Allah Swt Selawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad Saw beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikutinya hingga yaumulkiamah. Amma ba’du...
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Alhamdulillah, pada hari ini, Jumat, 17 Maret 2023, kita dapat berkumpul dalam majelis shalat dan khotbah Jumat yang insyaallah dirahmati Allah Swt.
Dalam kesempatan ini, khatib akan menyampaikan khotbah bertajuk “Khutbah Jumat Menyambut Ramadhan: Persiapan Diri Lahir & Batin.”
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Umat Islam tinggal menghitung hari akan memasuki bulan suci Ramadan. Penetapan awal Ramadan 1444 H akan dilaksanakan pada Rabu, 22 Maret 2023.
Apabila hasil sidang isbat Kemenag nanti berhasil melihat hilal, 1 Ramadan akan dimulai pada 22 Maret 2023 bakda Magrib.
Sementara jika hilal tidak terlihat, bulan Syaban akan digenapkan menjadi 30 hari, dan 1 Ramadan jatuh pada 23 Maret 2023 mulai bakda Magrib. Dan puasa Ramadan hari pertama dimulai Jumat, 24 Maret 2023.
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Menyambut datangnya bulan Ramadan, umat Islam seyogyanya melakukan beberapa persiapan supaya pelaksanaan ibadah seperti puasa hingga Salat Tarawih dapat berjalan lancar. Abu Bakar Al Warraq Al Balkhi seorang ulama asal Afganistan menyampaikan sebagai berikut:
“Rajab adalah bulan menanam. Syaban adalah bulan menyirami tanaman dan Ramadan adalah bulan memanen hasil tanaman tersebut.”
Persiapan pertama datangnya bulan Ramadan adalah dengan membiasakan diri dalam beribadah di bulan Syakban. Salah satu ibadah yang dianjurkan sebagai persiapan yakni menjalankan puasa di bulan Syakban. Menunaikan puasa sunah akan membantu memperingan pelaksanaan puasa Ramadan selama bulan penuh.
Puasa di bulan Syakban beragam mulai dari Puasa Senin-Kamis, Puasa Ayyamul Bidh, Puasa Nisfu Syakban, hingga puasa di hari biasa. Dalam suatu riwayat dari Aisyah Ra. diceritakan bahwa Rasulullah Saw. banyak menunaikan puasa sunah di bulan Syakban sebagai berikut:
“Rasulullah SAW tidak pernah melaksanakan shaum [puasa] lebih banyak dalam sebulan selain Syaban. Beliau [hampir] melaksanakan shaum pada Sya'ban seluruhnya,” (HR. Bukhari No. 1834).
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Ibadah lain yang dianjurkan untuk dipersiapkan seperti membaca Al-Qur’an. Ramadan adalah syahrul qur’an atau bulannya Al-Qur’an karena di waktu tersebut kitabullah diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. sebagaimana firman Allah Swt. dalam Surah Al-Baqarah ayat 185 berikut:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ١٨٥
Arab Latinnya:
Syahru ramaḍānallażī unzila fīhil-qur`ānu hudal lin-nāsi wa bayyinātim minal-hudā wal-furqān, fa man syahida mingkumusy-syahra falyaṣum-h, wa mang kāna marīḍan au 'alā safarin fa 'iddatum min ayyāmin ukhar, yurīdullāhu bikumul-yusra wa lā yurīdu bikumul-'usra wa litukmilul-'iddata wa litukabbirullāha 'alā mā hadākum wa la'allakum tasykurụn.
Artinya:
“Bulan Ramadan adalah [bulan] yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda [antara yang benar dan yang batil]. Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan [dia tidak berpuasa], maka [wajib menggantinya], sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur,” (QS. Al-Baqarah [2]: 185).
Berkaitan membiasakan membaca Al-Qur’an di bulan Syakban, seorang ulama kenamaan Makkah Sayyid bin Alwi bin Abbas Al-Maliki dalam kitab Ma Dza fi Sya’ban (1424 H) menjelaskan bahwa Ibnu Rajab Al-Hanbali Ra. pernah berkata:
“Kami menerima riwayat dengan sanad daif dari Anas Ra. yang mengatakan bahwa ketika masuk bulan Syakban umat Islam tertunduk pada mushaf Al-Qur’an. Mereka menyibukkan diri dengan tadarus dan mengeluarkan harta mereka untuk membantu kelompok dhuafa dan orang-orang miskin dalam menyongsong bulan Ramadan.”
Sebagaimana perkataan Anas Ra. di atas, ibadah lain yang juga dapat dilakukan adalah mengeluarkan sebagian harta atau bersedekah kepada kelompok dhuafa dan orang-orang miskin. Ramadan biasanya diramaikan dengan berbagai sedekah hingga menu berbuka puasa kepada sesama.
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Persiapan kedua datangnya bulan Ramadan adalah dengan memupuk diri dengan pengetahuan keistimewaannya sehingga diri lebih berbahagia dan semangat dalam beribadah. Banyak dalil-dalil dan hadis yang mengungkapkan keistimewaan bulan Ramadan salah satu riwayat Imam Muslim sebagai berikut:
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah ta’ala berfirman [yang artinya]: Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya,” (HR. Muslim).
Dalam hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim juga dikatakan mengenai keistimewaan pelaksanaan puasa Ramadan berikut, “Barangsiapa yang berpuasa Ramadan karena iman dan mengharapkan pahala [dari Allah SWT] maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Persiapan terakhir datangnya bulan Ramadan adalah finansial atau materi. Persiapan ini tidak ditujukan membeli menu berbuka yang mewah dan berlebihan. Namun, finansial yang mencukupi membuat ibadah dipenuhi rasa kebahagiaan tanpa gundah akan kebutuhan.
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Demikianlah khotbah Jumat pekan ini, semoga apa yang telah disampaikan memberikan kebermanfaatan bagi diri khatib maupun jemaah. Di samping itu, semoga Allah Swt. memberikan kemudahan dan kekuatan sehingga kita dapat menjalankan ibadah Ramadan dengan lancar serta mendapatkan rida dari-Nya. Aamiin allahumma aamiin.
Editor: Yulaika Ramadhani