tirto.id - Khutbah Jumat Bulan Syawal 2025 membahas cara menjaga silaturahmi. Syawal adalah bulan kesepuluh dalam kalender Hijriah dan dijalani setelah Ramadhan.
Meski ibadah puasa wajib telah usai, bulanSyawal tetap menyimpan nilai spiritual yang tinggi. Umat Islam dapat melanjutkan kebiasaan baik yang telah dibangun selama Ramadhan, yakni beramal saleh, menebar manfaat, dan memperkuat hubungan dengan Allah Swt.
Selain menjadi waktu untuk memperkuat ibadah, Syawal juga menjadi momen penting bagi banyak keluarga dan komunitas Muslim untuk saling bersilaturahmi.
Dalam suasana pasca lebaran, berbagai acara menjadi bagian dari tradisi yang melekat, seperti pertemuan keluarga, kunjungan ke tetangga, dan kegiatan sosial. Praktik ini tidak hanya mempererat ikatan sosial, tetapi juga menegaskan nilai-nilai kepedulian dan solidaritas antar sesama.
Khutbah Jumat di bulan Syawal 2025 bisa menjadi sarana refleksi dan mengajak umat untuk terus menjaga konsistensi amal dan hubungan antarmanusia. Khutbah bukan sekadar pengingat, tetapi juga dorongan untuk terus menumbuhkan semangat kebaikan di tengah masyarakat.
Contoh Teks Khutbah Jumat Syawal 2025 Tema Cara Menjaga Silaturahmi
Berikut ini contoh khutbah Jumat bulan Syawal 2025 dengan tema cara menjaga silaturahmi:
Khutbah I
Kaum muslimin jamaah sholat Jumat rahimakumullah...
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan nikmat iman, nikmat Islam, serta kesehatan dan waktu luang hingga kita dapat hadir bersama di masjid ini untuk menunaikan kewajiban shalat Jumat berjamaah.
Tiada nikmat yang lebih besar daripada diberi hidayah untuk tetap istiqomah berada di jalan-Nya. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, serta umatnya yang setia mengikuti sunnah beliau hingga akhir zaman.
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Kita baru saja meninggalkan bulan suci Ramadhan, bulan penuh keberkahan dan ampunan. Kini kita berada di bulan Syawal, bulan yang mulia, bulan kelanjutan dari proses spiritual Ramadhan.
Selama bulan Syawal, Allah Swt. masih membuka pintu-pintu kebaikan bagi siapa pun yang ingin melanjutkan amal saleh. Maka dari itu, jangan sampai merasa bahwa ibadah hanya penting di bulan Ramadhan saja, namun hendaknya semangat ibadah itu terus berlanjut sepanjang tahun, termasuk dengan menjaga dan memperkuat silaturahmi.
Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-Hujurat ayat 10:
innamal-mu'minûna ikhwatun fa ashliḫû baina akhawaikum wattaqullâha la‘allakum tur-ḫamûn
"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat,".
Ayat ini menegaskan bahwa hakikat iman adalah persaudaraan. Maka, siapa pun yang mengaku beriman, ia wajib menjaga ukhuwah, memperbaiki hubungan yang retak, dan mengedepankan kasih sayang antar sesama.
Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa menjaga silaturahmi adalah bagian dari keimanan yang sejati.
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Menjaga silaturahmi bukan sekadar bertukar sapa atau hadir dalam acara keluarga. Silaturahmi adalah upaya aktif untuk menyambung kembali hubungan yang putus, memaafkan kesalahan, dan mencegah perpecahan di antara sesama Muslim.
Rasulullah saw bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:
"Tidaklah beriman salah seorang dari kalian sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri," (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits ini menunjukkan bahwa keimanan seseorang akan sempurna ketika dia memperlakukan orang lain sebagaimana ia ingin diperlakukan dengan hormat, kasih sayang, dan penuh pengertian.
Jika ingin dihormati, mari hormati orang lain. Jika ingin dimaklumi, mari memaafkan orang lain. Jika ingin dipedulikan, mari peduli terlebih dahulu kepada sesama.
Bulan Syawal adalah momen tepat untuk menyambung kembali tali-tali silaturahmi yang mungkin sempat longgar atau bahkan terputus. Di sinilah kita diuji. Apakah siap menurunkan ego dan meninggikan ukhuwah?
Apakah siap menanggalkan dendam dan menggantinya dengan kasih? Itulah sejatinya ajaran Islam, agama yang membangun peradaban dari hati yang bersih dan hubungan yang tulus.
Mari kita jadikan bulan Syawal sebagai penguat komitmen dalam membangun kembali hubungan yang retak, mempererat tali persaudaraan, dan memulai lembaran baru dengan hati yang bersih.
Semoga Allah Swt. memberikan kekuatan untuk menjaga silaturahmi dan melanjutkan amal-amal kebaikan yang telah kita bangun selama Ramadhan. Menurut rangkaian Khutbah Jumat, khotib mengajak diri sendiri maupun jamaah seluruhnya untuk senantiasa semakin meningkatkan iman dan takwa kepada Allah Swt.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ العَلِيمُ. أقُولُ قَوْلِي هذا وَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيمَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحِيمُ.
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى.أعوذ بالله من الشيطان الرجيم. بسم الله الرحمن الرحيم. إنَّ اللهَ وملائكتَهُ يصلُّونَ على النبِيِّ يَا أيُّهَا الذينَ ءامَنوا صَلُّوا عليهِ وسَلّموا تَسْليمًااللّـهُمَّ صَلّ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا صلّيتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيم وبارِكْ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا بارَكْتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيمَ إنّكَ حميدٌ مجيدٌ.اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.اللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَ ذُنُوْبَ وَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌرَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَرَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ .عباد الله، ان الله يأمر بالعدل والاحسان وايتاء ذي القربي وينهي عن الفحشاء والمنكر والبغي لعلكم تذكرون فاذكروا الله العظيم يذكركم واسألوه من فضله يعطكم ولذكر الله اكبر
Penulis: Astam Mulyana
Editor: Beni Jo