tirto.id - Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) kembali menggelar pemeriksaan kesehatan atau medical check up (MCU) bagi jemaah haji risiko tinggi (risti) gelombang dua yang telah tiba di Madinah, Arab Saudi.
Kasie Kesehatan Daker Madinah, Thafsin Alfarizi menyampaikan bahwa MCU ini sudah dilakukan sejak 11 Juli 2023. Hal ini dilakukan sebagai upaya menekan angka kematian jemaah haji Indonesia.
“Jemaah haji nantinya akan melakukan pemeriksaan seperti pengukuran tekanan darah, pemeriksaan EKG, dan pemeriksaan kimia darah,” ujar Alfarizi di Madinah, Jumat (14/7/2023).
Selain itu, MCU dilakukan sebagai skrining tanazul yang akan dilaksanakan oleh KKHI Madinah.
Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK) telah menyeleksi jemaah haji risiko tinggi yang akan menjalani MCU. Seleksi ini dilakukan setiap hari oleh TKHK melalui pemeriksaan rutin yang dilaksanakan di kloter.
”Selain itu, jemaah haji risti juga akan diperiksa oleh dokter spesialis sesuai dengan keluhannya karena sekaligus MCU akan dibuka poli jantung, paru, penyakit dalam, dan psikiatri, dan pemeriksaan oleh dokter ahli lainnya sesuai kondisi jemaah,” kata Alfarizi.
Hingga hari ketiga pelaksanaan MCU, KKHI Madinah sudah memeriksa 49 jemaah haji risti dengan rekomendasi berupa 41 jemaah haji dirawat jalan, 7 jemaah haji dirawat inap di KKHI Madinah, dan 1 jemaah haji dirujuk ke Rumah Sakit di Madinah.
“Selain untuk menekan angka kesakitan dan kematian jemaah haji di Madinah, MCU ini kami jalankan untuk seleksi jemaah haji yang membutuhkan program tanazul melalui Bandara Haji Madinah,” ucapnya.
Kementerian Agama (Kemenag) melaporkan total jemaah haji Indonesia yang wafat di Arab Saudi sebanyak 588 orang. Data ini merupakan akumulasi per 12 Juli 2023.
Juru Bicara Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat Akhmad Fauzin menyampaikan suhu yang ekstrem di Tanah Suci akan berpengaruh pada kondisi fisik dan kesehatan jemaah.
“Disarankan jemaah memakai masker, menghindari kontak fisik, terutama dengan jemaah haji lain yang batuk atau pilek, serta mencuci tangan pakai sabun,” ucap Fauzin dalam keterangan pers, Kemarin, Kamis (13/7/2023).
Fauzin mengimbau jemaah haji menjaga kesehatan saat di Madinah dan melindungi diri dari cuaca panas. Jemaah diminta menggunakan alat pelindung diri (APD) berupa payung atau topi, pelembab bibir, dan tabir surya saat berziarah.
“Jangan sungkan meminta bantuan petugas khususnya petugas kesehatan untuk konsultasi dan penanganan kesehatan bila dibutuhkan,” ujar Fauzin.
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan