tirto.id - Calon Wali kota Surakarta nomor urut 1, Teguh Prakosa, menanggapi soal video Presiden Prabowo yang mengajak masyarakat untuk memilih pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah nomor urut 2, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin. Menurut Teguh, tidak seharusnya pejabat negara melakukan hal tersebut dan berdalih video diambil pada hari Minggu.
"Ngomong hari Minggu, loh, kalau pejabat, menteri, kepala daerah, presiden tidak ada hari Minggu. Kekosongan [kekuasaan] berbahaya. Nggak boleh ada kekosongan dalam memimpin, wedhus gembel. Pejabat negara hari Minggu ya tetap presiden. Kan, kosong negaranya kalau nggak ada pemimpinnya," ujar Teguh saat ditemui di TPS tempat dia menggunakan hak pilihnya, Rabu (27/11/24).
Saat ditanya terkait tim senyap, Teguh menepis hal tersebut. Menurutnya, tidak ada perbedaan antara tim senyap dan tidak, karena relawan juga menggunakan identitas dalam melakukan pergerakan.
"Kami senyap sama nggak [senyap] tetep ketok [kelihatan]. Yang senyap mungkin ya relawan, tapi kami tidak beristilah senyap. Relawan pergerakan kelihatan dengan kaos identitas, jadi tidak ada yang senyap," tepisnya.
Sebelumnya, Teguh menggunakan hak pilihnya di TPS 10, Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, yang berlokasi di Ndalem Mloyokusuman. Teguh tiba di TPS sekitar pukul 09.00 WIB.
Penulis: Adisti Daniella Maheswari
Editor: Irfan Teguh Pribadi