tirto.id - Calon Wali kota Surakarta nomor urut 1, Teguh Prakosa, merespons dengan santai soal dugaan praktik politik uang yang ia lakukan pada 5 November 2024 lalu.
"Nggak papa, justru malah dilaporke wae (dilaporkan saja), nanti kan terklarifikasi," kata Teguh saat ditemui media di Hotel Swiss Belinn Solo, Senin (18/11/24).
"Ini kan ada sejarahnya. Anak saya dari 7 tahun, tiap tahun tiap tanggal 5 November, saya pasti bagi-bagi duit. Kalau itu ngepasi (bertepatan) pas pilkada, ya silakan [dilaporkan]. Silakan saja dimainkan, silakan dilaporkan, silakan. Ini demokrasi nanti justru diklarifikasi," tambahnya.
Teguh juga mengungkapkan bahwa dirinya membagi-bagikan uang ke para pelaku UMKM. Namun ia menyebut uang itu akan digunakan pelaku UMKM untuk dibagikan lagi ke masyarakat.
"Silakan saja [dilaporkan]. Saya ke UMKM juga bagi-bagi, tapi untuk siapa? Untuk dibagikan makanannya kepada masyarakat. Bedanya apa? Apakah kita akan mengajak anak-anak mencoblos? Kan ya, nggak," imbuhnya.
Sebelumnya, Teguh dilaporkan ke Bawaslu Kota Surakarta lantaran diduga membagikan uang kepada anak-anak dan sejumlah warga dewasa pada 5 November 2024 lalu di acara ulang tahun anaknya.
Laporan tersebut dilakukan oleh kelompok Relawan Sambernyawa yang merupakan pendukung pasangan calon nomor urut 2, Respati-Astrid, pada Senin (17/11/24) ke Bawaslu Kota Surakarta.
Penulis: Adisti Daniella Maheswari
Editor: Irfan Teguh Pribadi