tirto.id - PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) akan menerapkan skema tarif Kereta Cepat Whoosh menggunakan dynamic pricing. Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, membeberkan, skema ini nantinya akan disesuaikan ketika sudah ditemukan pola perjalanan penumpang dari Halim-Tegalluar maupun sebaliknya.
“Yang pasti kita dynamic pricing, adanya itu tarif tinggi, tarif rendah, biasa itu, sudah disemua jasa begitu, itulah yang ada di dalam industri jasa,” kata Dwiyana usai menghadiri acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT KAI (Persero), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan PT KCIC di Kompleks DPR RI, Kamis (25/1/2024).
Dia mencontohkan saat waktu ramai atau peak hours di Stasiun Halim biasanya terjadi pada pagi hari hingga pukul 15.00 WIB. Sementara itu, perjalanan dari Stasiun Tegalluar, Bandung sepi penumpang pada pagi hari hingga pukul 12.00 WIB.
“Nanti yang lower kita berikan tarif-tarif murah, itu biasa kok dynamic pricing, kan hotel, penerbangan, semuanya seperti itu,” kata dia.
Lebih lanjut, dia juga menuturkan, skema tarif yang baru akan segera diterapkan dalam waktu dekat. Sementara itu, dia menjelaskan, penyesuaian tarif ini akan fleksibel berdasarkan demand atau permintaan penumpang kereta cepat Whoosh.
“Kita enggak berbicara tarif normal lah atau promo. Pokoknya, kapan kita ada demand yang tinggi ya kita kasih tarif tinggi, kapan ada demand yang rendah kita kasih tarif rendah,” ucap Dwiyana.
Untuk diketahui, tarif Kereta Cepat Whoosh saat ini dibanderol berbeda-beda tergantung kelas. Pada kelas premium economy, Senin hingga Kamis dibanderol Rp200 ribu, sedangkan Jumat hingga Minggu sebesar Rp250 ribu. Pada business class, Senin hingga Minggu dibanderol Rp450 ribu. Kemudian, first class, Senin hingga Minggu dibanderol Rp600 ribu.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Intan Umbari Prihatin