Menuju konten utama
Banjir Tahunan DKI Jakarta

Tanggul Laut Jadi Andalan Heru Atasi Banjir Rob di DKI Jakarta

Heru sebut jika Jakarta ingin aman dari banjir rob, maka antisipasi dengan pembangunan tanggul laut dan pantai.

Tanggul Laut Jadi Andalan Heru Atasi Banjir Rob di DKI Jakarta
Penjabat Gubernur DKI, Heru Budi Hartono dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Asep Kuswanto mengunjungi TPST Bantargerbang. (tirto.id/Riyan Setiawan)

tirto.id - Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menegaskan, program National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) untuk membangun tanggul pantai dan tanggul laut (giant sea wall) di Jakarta Utara harus segera tuntas. Hal ini bertujuan agar permasalahan banjir pesisir atau rob di ibu kota dapat teratasi.

“Jika Jakarta ingin aman dari kenaikan permukaan laut (banjir rob), antisipasi kita dengan pembangunan tanggul laut dan pantai. Kami upayakan pembangunan dapat berjalan dengan baik,” ujar Heru lewat rilis Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pemprov DKI pada Selasa (3/1/2023).

Selain itu, pada 3 Januari 2022, Heru menggelar rapat pimpinan (rapim) untuk membahas program NCID di sepanjang pesisir Provinsi DKI Jakarta. Program NCICD juga diklaim dapat menyediakan air bersih untuk warga di Jakarta Utara.

Heru menyebut proyek pembangunan tanggul NCICD menjadi tanggung jawab bersama pemerintah pusat serta Pemprov DKI melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI. Menurut Heru, pihaknya ingin melihat konsep pembangunan NCID yang diinisiasikan oleh Dinas SDA Jakarta bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Besok, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta akan melihat konsep pembangunan NCID. Terkait konsep ini kami bersinergi dengan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas),” tutur Heru.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta, Yusmada Faizal menerangkan, pihaknya bakal membangun tanggul pantai sepanjang 11 kilometer (km) yang berada di empat kluster, yaitu: wilayah Muara Angke, Pantai Mutiara, Sunda Kelapa, dan Kali Blencong.

Lebih lanjut, Yusmada mengatakan, wilayah yang dibangun tanggul ini sepanjang 46 km serta telah dikerjakan pemerintah pusat sepanjang 12 km, tersisa 33 km lagi.

Yusmada merinci pembangunan lanjutan tersebut, yakni sepanjang 11 km akan dikerjakan oleh Kementerian PUPR, 11 km oleh PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau PT Pelindo, dan 11 km lainnya dikerjakan oleh Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta.

“Pembangunan ini kita rencanakan tiga tahun mendatang, 2023-2025, dengan anggaran sebesar Rp595 miliar. Kami berharap pengerjaan ini bisa secepatnya diselesaikan,” kata Yusmada.

Di samping itu, BPBD DKI Jakarta membenarkan bahwa terdapat sembilan wilayah di Jakarta Utara yang berpotensi mengalami banjir rob mulai 3 Januari hingga 10 Januari 2023. Sembilan wilayah itu antara lain: Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, dan Kalibaru.

“Iya betul untuk wilayah tersebut [berpotensi banjir rob]. Untuk hari ini nihil kejadian rob,” kata Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Michael Sitanggang kepada Tirto, Selasa (3/1/2023).

Baca juga artikel terkait BANJIR ROB atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Abdul Aziz