Menuju konten utama

Tanggul Jebol, Puluhan Rumah di Pagaden Subang Terendam Banjir

Tanggul jebol ini disebabkan meningkatnya debit air yang tak mampu ditampung oleh bendungan.

Tanggul Jebol, Puluhan Rumah di Pagaden Subang Terendam Banjir
Tanggul pintu air Situ Nagrog jebol merendam pemukiman warga. FOTO/Subang Info_

tirto.id - Bencana banjir melanda Kampung Sukamulya, Desa Sukamulya, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang pada Minggu (18/5/25) usai tanggul di pintu air Situ Nagrog jebol akibat curah hujan tinggi. Air bah merendam puluhan rumah warga dengan ketinggian mencapai lutut hingga pinggang orang dewasa, menghambat aktivitas dan memaksa evakuasi sejumlah penduduk.

Komandan Regu Penyelamatan Pleton A Damkar Subang, Cucu Suherman, menyampaikan bahwa jebolnya bendungan Situ Nagrog terjadi sekitar pukul 08.34 WIB. Menurutnya, peristiwa ini disebabkan meningkatnya debit air yang tak mampu ditampung oleh bendungan.

“Jebolnya bendungan Situ Nagrog disebabkan debit air yang meningkat akibat dari curah hujan yang sangat tinggi di hari kemarin, Sabtu 17 Mei 2025,” ujar Cucu saat ditemui di lokasi.

Data sementara mencatat sebanyak 17 rumah yang dihuni 27 kepala keluarga terdampak di RT 12A/RW 03, Desa Sukamulya. Salah satu korban yang berhasil dievakuasi adalah Atikah (80), warga lansia penyintas stroke yang kesulitan bergerak saat air mulai naik.

Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, langsung meninjau lokasi banjir. Ia mengonfirmasi bahwa total rumah terendam di wilayah Saradan, Pagaden, mencapai 34 unit. Pemerintah Kabupaten Subang segera menyalurkan bantuan awal berupa uang tunai senilai Rp1 juta per rumah terdampak.

“Setidaknya ada 34 rumah terendam. Tadi kami langsung turun, memberikan santunan dan mengkoordinasikan perbaikan segera,” kata Kang Rey kepada awak media.

Pemkab Subang, kata dia, akan memulai perbaikan pintu air mulai Senin (19/5/2025), bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Untuk mencegah banjir susulan, penanganan sementara menggunakan bahan kayu telah diterapkan sembari menunggu perbaikan permanen.

“Tindakan cepat kami ambil, karena debit air masih tinggi dan potensi banjir susulan tetap ada. Perbaikan penuh memang butuh waktu, tapi upaya sementara harus segera dilakukan,” jelas Kang Rey.

Bupati juga menegaskan komitmen jangka panjang Pemkab Subang dalam menghadapi bencana alam, termasuk mitigasi dan pemulihan pasca-kejadian.

“Pemkab akan terus hadir, tidak hanya saat kejadian, tapi juga dalam proses pemulihan dan pencegahan ke depan,” kata dia.

Hingga saat ini, petugas gabungan dari BPBD, Damkar, dan relawan setempat masih siaga di lokasi untuk membantu proses evakuasi dan distribusi bantuan bagi warga terdampak. Pemerintah mengimbau masyarakat tetap waspada mengingat potensi hujan lebat masih mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Baca juga artikel terkait BENDUNGAN atau tulisan lainnya dari Subang Info

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Subang Info
Penulis: Subang Info
Editor: Abdul Aziz