Menuju konten utama

Tanggapan Mabes Polri Soal Tudingan jadi Buzzer Jokowi

Mabes Polri membantah jadi buzzer Jokowi. Sebagai institusi publik, bisa saja ada orang mengakses internet dari kantor Mabes Polri, sehingga muncup IP addres seperti dituduhkan.

Tanggapan Mabes Polri Soal Tudingan jadi Buzzer Jokowi
Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo memberikan keterangan kepada wartawan terkait penangkapan terduga pelaku kasus pengaturan skor Liga Indonesia di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/12/2018). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/hp.

tirto.id - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan, Mabes Polri merupakan area publik, sehingga siapapun dapat mengakses layanan internet.

Menurut dia, tidak menutup kemungkinan ada orang lain yang mengakses layanan internet Mabes Polri, sehingga muncul IP address Mabes Polri seperti diungkap akun Twitter @opposite6890.

"Kalau kemudian muncul IP Address Mabes Polri, itu bisa saja karena Mabes Polri ini area publik. Jadi internet bisa diakses oleh publik, saya tegaskan bahwa Polri netral dalam pemilu,” kata Dedi di Mabes Polri, Jumat (8/3/2019).

Dedi membantah ada personel Polri jadi buzzer untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pemilu 2019, seperti tudingan yang dilontarkan oleh akun @opposite6890 itu. "Polri netral dalam pemilu, netralitas harga mati," tegas dia.

Selain itu, lanjut dia, pihak Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri akan memburu pemilik akun tersebut. Akun @Opposite6890 menuding Polri terlibat dalam memenangkan Jokwi-Ma'ruf Amin.

"Langkah-langkah progresif sudah kami lakukan, kami juga akan memprofil dan mengidentifikasi pemilik akun anonim itu," jelas Dedi.

Melalui unggahannya, akun Twitter @Opposite6890 mengungkap keterlibatan Korps Bhayangkara dalam memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Akun itu menyebut Polri membentuk tim buzzer yang terdiri dari 100 orang pada setiap polres di seluruh Indonesia, juga mengatakan gerakan secara terorganisir di tingkat polres hingga Mabes Polri.

Akun @opposite6890 itu menggunggah informasi berisi tudingan pada 5 Maret 2019, sekitar pukul 02.22 WIB. Akun itu menyatakan sebagai berikut:

“Setelah whistleblower mengungkap bahwa Kepolisian adakan pelatihan buzzer. Di mana setiap Buzzer harus install APK Sambhar. Hasil Scan Sambhar keluar Destinasi IP 120.29.226.193. Hasil Scan IP 120.29.226.193 ternyata dimiliki Polri.”

Akun @Opposite6890 juga mengungkap Destination IP Address @Alumnisambhar dengan alamat 120.29.226.193 yang diketahui bernama Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia Divisi Teknologi Informasi, Jalan Trunojoyo 3, Jakarta Selatan.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Zakki Amali