tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan guna merespons kabar soal potensi gempa magnitudo 8,8 yang bisa memicu gelombang tsunami setinggi 20 meter di pantai selatan Jawa.
Deputi Bidang Geofisika, BMKG, Muhamad Sadly menyatakan, berdasarkan kajian banyak ahli, zona megathrust Selatan Jawa memang memiliki potensi gempa dengan kekuatan maksimum Magnitudo 8,8.
"Tetapi ini adalah potensi bukan prediksi. Sehingga kapan terjadinya tidak ada yang tahu," kata dia dalam siaran pers BMKG yang diterima Tirto pada Minggu (21/7/2019).
Menurut Sadly, belum ada teknologi yang dapat memprediksi waktu, lokasi maupun kekuatan gempa bumi dengan tepat dan akurat.
"Sehingga BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi," ujar Sadly.
Oleh karena itu, Sadly menambahkan, cara paling baik untuk mengantisipasi potensi gempa dan tsunami adalah melakukan upaya mitigasi struktural dan non struktural.
Misalnya, dengan memastikan semua bangunan tahan terhadap gempa, melakukan penataan tata ruang pantai yang aman dari tsunami. Selain itu, membangun kapasitas masyarakat terkait cara selamat saat terjadi gempa dan tsunami.
"Indonesia sebagai wilayah yang aktif gempabumi memiliki potensi gempa bumi yang dapat terjadi kapan saja dan dalam berbagai kekuatan," kata Sadli.
Dia juga mengimbau masyarakat tidak mudah terpancing dengan isu mengenai prediksi gempa dan tsunami.
Editor: Fitra Firdaus