tirto.id - Catalytic converter merupakan komponen yang biasanya ditemukan terpasang untuk melengkapi sistem knalpot pada kendaraan roda empat atau mobil.
Komponen tambahan ini dibuat dengan tujuan untuk menciptakan kendaraan yang ramah lingkungan dengan meredam polutan berbahaya dari hasil proses pembakaran mesin mobil yang akan dilepas ke udara, sebagaimana ditulis Deltalube.
Pada dasarnya catalytic converter berfungsi untuk menyaring gas buang hasil pembakaran dan mengubahnya menjadi emisi yang lebih ramah dengan memanfaatkan sebuah filter.
Dilansir dari laman Auto Express, komponen ini akan bekerja mengubah gas buang berupa karbon monoksida (CO), hidrokarbon yang tidak terbakar (HC) dan nitrogen oksida (NOx) menjadi gas yang lebih ramah lingkungan seperti karbon dioksida (CO2), nitrogen (N2) dan uap air (H20).
Umumnya catalytic converter dapat digunakan hingga 10 tahun. Namun dengan fungsinya yang cukup ekstrem dan mengharuskan untuk selalu terpapar kotoran, maka bukan tidak mungkin alat ini akan cepat mengalami kerusakan.
Komponen yang satu ini terbilang sangat sensitif terhadap kontaminan berupa kotoran yang biasanya disebabkan oleh kualitas bahan bakar yang buruk, proses pembakaran yang tak sempurna, dan kotoran dari luar yang masuk ke dalam mesin.
Penumpukan kotoran yang terjadi secara otomatis akan membuat komponen tersebut tersumbat. Penyumbatan pada catalytic converter dapat menyebabkan performa akselerasi mobil menurun bahkan berisiko mogok.
Beberapa gejala yang dapat dirasakan ketika komponen ini bermasalah yaitu,
1. Mobil tak dapat melaju kencang meski pedal gas sudah diinjak penuh, yang akan berakibat pada borosnya konsumsi bahan bakar, sebagaimana dilansir dari Dummies.
2. Kerusakan ini juga ditandai dengan bau belerang atau telur busuk. Asap yang dilepas dari knalpot pun akan berwarna lebih pekat daripada biasanya.
3. Panas berlebih dibawah kendaraan juga bisa menjadi tanda kerusakan pada komponen tersebut. Biasanya disebabkan oleh kebocoran katup sehingga catalytic converter kelebihan gas yang tidak terbakar.
Beberapa gejala tersebut juga dapat disebabkan oleh bagian lain dari sistem pembuangan emisi, sehingga penting untuk selalu merawat kendaraan secara berkala dengan teknisi yang handal.
Dengan mengikuti jadwal perawatan yang direkomendasikan untuk kendaraan Anda pun dapat memperpanjang usia pakai setiap komponen yang ada termasuk catalytic converter, demikian ditulis Cars.