Menuju konten utama

Tambah Personel, Polri: Kami Tidak Meremehkan Situasi Terkini Papua

Polri menyebut tidak boleh underestimate, tapi dalam kondisi overestimate. Artinya ada hal yang tidak bisa dan bisa diprediksi terkait situasi terkini di Papua.

Tambah Personel, Polri: Kami Tidak Meremehkan Situasi Terkini Papua
Petugas kepolisian dan TNI melakukan pengamanan saat terjadi aksi protes di Mimika, Papua, Rabu (21/8/2019). ANTARA FOTO/Sevianto Pakiding/wpa.

tirto.id - Polri menambah jumlah personel di Papua dan Papua Barat pascaaksi masyarakat setempat yang terjadi sejak Senin (19/8/2019).

Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra menyatakan, penambahan itu karena pihaknya tidak boleh meremehkan potensi gangguan.

"Kami tidak boleh underestimate, tapi dalam kondisi overestimate. Artinya ada hal yang tidak bisa dan bisa kami prediksi. Langkah yang tepat adalah dalam pemikiran menjaga [situasi di Papua]," kata dia di Mabes Polri, Kamis (22/8/2019).

Kesiapsiagaan personel Polri di dua provinsi timur Indonesia itu sebagai upaya preventif.

"Kami tidak meremehkan situasi yang ada. Jika terjadi sesuatu kami telah siap. Kehadiran itu jadi upaya pencegahan," kata dia.

Hingga kini ada 12 Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau sekitar 1.200 personel Polri di Papua usai aksi pecah Senin lalu.

Masyarakat Papua marah lantaran mahasiswa asal Papua di Surabaya mendapatkan perlakuan diskriminatif ketika pengepungan asrama mereka, Sabtu (16/8/2019).

Para pelajar itu dicaci, diteriaki binatang oleh ormas dan aparat, mereka diminta keluar dari asrama untuk bertanggung jawab karena diduga merusak tiang bendera yang terpasang bendera merah-putih.

Sebanyak 43 mahasiswa digelandang ke Mapolres Surabaya untuk diperiksa terkait dugaan perusakan tiang bendera itu. Pada Sabtu (17/8) tengah malam, mereka dibebaskan. Peristiwa itu memicu kekesalan masyarakat di Papua dan Papua Barat.

Baca juga artikel terkait KONFLIK PAPUA atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Zakki Amali