Menuju konten utama

Syarat Media Tanam Organik dan Bahan-Bahan yang Diperlukan

Syarat media tanam organik dan bahan-bahan untuk media tanam organik.

Syarat Media Tanam Organik dan Bahan-Bahan yang Diperlukan
Pekerja merawat tanaman organik di Kecamatan Tinggimoncong, Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (2/4/2019). ANTARA FOTO/Arnas Padda/YU/aww.

tirto.id - Media tanam merupakan salah satu aspek terpenting dalam kegiatan bercocok tanam.

Media tanam mampu menentukan baik buruknya pertumbuhan tanaman yang akhirnya memengaruhi hasil produksi.

Beragam macam media tanam yang juga dipengaruhi dengan berbagai metode bercocok tanam, seperti hidroponik dan aeroponik.

Dilansir dari Kegiatan Pembelajaran 3. Penyiapan Media Tanaman, media tanam dibedakan menjadi media tanam organik dan anorganik.

Media tanam yang termasuk dalam kategori bahan organik biasanya berasal dari komponen organisme hidup, seperti daun, batang, bunga, buah, atau kulit kayu.

Syarat media tanam organik

Ada beberapa syarat saat melakukan media tanam organik, yakni:

1. Media tanam harus bisa menggantikan fungsi tanah bagi tanaman

Dikutip dari laman Ayo Guru Berbagi Kemdikbud, media tanam harus bisa menggantikan fungsi tanah bagi tanaman.

Hal ini disebabkan karena media melalui media tanam, tumbuh-tumbuhan memperoleh sebagian besar nutrisinya.

Kemudian, untuk budidaya tanaman dalam wadah pot atau polybag, media tanam dibuat sebagai pengganti tanah.

2. Media tanam yang baik harus memiliki sifat fisik, kimia, dan biologi

Media tanam yang baik harus memiliki sifat fisik, kimia, dan biologi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.

3. Media tanam mampu menyediakan ruang tumbuh bagi akar tanaman

Selain mampu menyediakan ruang tumbuh bagi akar tanaman, media tanam juga mesti sanggup menopang tanaman. Artinya, media tanam harus gembur agar akar tanaman bisa tumbuh baik dan sempurna.

Jika media terlalu gembur, pertumbuhan akar akan leluasa namun tanaman akan terlalu mudah tercerabut. Sebaliknya apabila terlalu padat, akar akan kesulitan untuk tumbuh.

Jadi, diperlukan media tanam dengan komposisi yang seimbang.

4. Media tanam memiliki porositas yang baik

Memiliki porositas yang baik, artinya media tanam bisa menyimpan air sekaligus mempunyai drainase atau kemampuan mengalirkan air dan aerasi yang baik.

Dalam hal ini berarti, media tanam harus bisa mempertahankan kelembaban tanah tapi harus bisa membuang kelebihan air.

Jika media tanam poros, maka akan menyisakan rongga kosong antarmaterialnya. Lantas, media tersebut bisa ditembus air, sehingga air tidak tergenang dalam pot atau polybag.

Di samping itu, rongga-rongga yang terbentuk harus bisa menyerap air (higroskopis) untuk disimpan sebagai cadangan dan mempertahankan kelembaban.

5. Media tanam menyediakan unsur hara yang cukup baik

Syarat yang selanjutnya ialah, media tanam menyediakan unsur hara yang cukup baik dari unsur makro maupun mikro.

Ditambah lagi, unsur hara sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. Unsur hara ini bisa disediakan dari pupuk atau aktivitas mikroorganisme yang ada di dalam media tanam.

6. Media tanam tidak mengandung bibit penyakit

Dalam hal ini, media tanam harus bersih dari hama dan penyakit. Jika ada hama penyakit, dapat membuat tanaman mati.

Meski begitu, media tanam tidak harus steril karena banyak mikrooganisme tanah yang sebenarnya sangat bermanfaat bagi tanaman, tapi harus tetap higienis dari bibit penyakit.

Bahan media tanam organik

Berikut bahan media tanam organik.

a. Tanah (bahan utama)

Tanah yang baik untuk media tanam sebaiknya diambil dari lapisan bagian (top soil). Dua tipe tanahnya, yaitu tanah pasir dan tanah lempung.

Tanah pasir memiliki kemampuan drainase yang baik, sehingga air lebih cepat dialirkan. Tapi kekurangannya, tanah tersebut tidak bisa menyimpan air cadangan.

Di samping itu, tanah lempung lebih sulit ditembus oleh air lantas akan membuat air menggenang dalam media tanam. Kendati begitu, tanah yang baik tidak terlalu berpasir dan tidak terlalu lempung.

Tanah yang baik adalah tanah yang gembur.

b. Kompos atau humus

Kompos adalah bahan organik yang dapat digunakan sebagai penyedia unsur hara bagi tanaman. Kompos yang berfungsi untuk media tanam adalah kompos padat.

Dengan adanya kompos, maka struktur fisik tanah dapat meningkatkan kapasitas tukar kation. Tambahkan kompos yang telah matang agar tidak mendatangkan hama dan penyakit.

Humus, juga bisa digunakan untuk menggantikan kompos. Lantaran, tanah humus memiliki kandungan unsur hara yang tinggi.

c. Arang sekam atau sabut kelapa

Arang sekam adalah hasil pembakaran tak sempurna dari sekam padi. Arang sekam dapat digunakan untuk meningkatkan kapasitas porositas tanah.

Dengan adanya arang sekam, maka struktur media tanam dapat diperbaiki. Lantaran ada partikel yang berpengaruh pada pergerakan air, udara, dan menjamin kelembaban.

Selain itu, arang sekam juga bisa menetralisir keasaman tanah, menetralisir racun, meningkatkan daya ikat tanah terhadap air, merangsang pertumbuhan mikroba yang menguntungkan bagi tanaman, dan menjadikan tanah gembur.

Arang sekam bisa juga digantikan sisa-sisa sabut kelapa (coco peat).

Hal ini disebabkan karena sabut kelapa memiliki karakteristik yang mirip dengan arang sekam. Kendati begitu, sabut kelapa cocok digunakan di daerah yang kering dan curah hujan rendah.

Sabut kelapa bisa diperoleh dari bagian kulit kelapa yang sudah tua.

Baca juga artikel terkait MEDIA TANAM ORGANIK atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Dhita Koesno