tirto.id - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengkritik Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Hal itu terkait jalur diplomasi yang dipilih Prabowo untuk tangani kapal aparat penjaga laut dan pencari ikan Cina di perairan di Natuna, Kepulauan Riau.
Menurut Susi, harus dibedakan antara pencurian ikan dengan mempertahankan persahabatan antar negara.
"Persahabatan antar negara tidak boleh melindungi pelaku pencurian Ikan & penegakan hukum atas pelaku Ilegal Unreported Unregulated Fishing (IUUF)," twit Susi pada, Sabtu (4/1/2020).
Persahabatan antar negara Tidak boleh melindungi pelaku Pencurian Ikan & Penegakan hukum atas pelaku Ilegal Unreported Unregulated Fishing. Tiongkok tidak mungkin dan tidak boleh melindungi Pelaku IUUF. Karena IUUF adalah crime/ kejahatan lintas negara👆👆
— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) January 4, 2020
"Persahabatan dan investasi bukan pencurian Ikan," tuturnya.
Susi juga mengunggah rekaman video berisi pernyataannya yang ia sampaikan pada, 4 Oktober 2019 lalu. saat itu Susi usai menenggelamkan 16 kapal berbendera Vietnam dan 2 kapal berbendera Malaysia yang terbukti sebagai pelaku illegal fishing. Pernyataan tersebut diunggah akun Youtube KompasTV pada, 6 Oktober 2019 yang lalu.
"Investasi atau mau nyolong? Kan begitu tho. Jadi aneh kalaua da ekonom-ekonom atau pejabat yang bicara, ya karena penenggelaman kapal investor takut tho," kata Susi dalam video tersebut.
"Kalian kalau mau investasi bikin pabrik, beli, bikin pasar. Pasar ikan boleh, budidaya boleh. Nangkep ikan itu urusan orang kita. Masak nangkep ikan saja harus orang asing. Memangnya kita enggak mampu apa?" imbuhnya.
Sebelumnya, Prabowo menyatakan tengah mencari solusi yang baik untuk menindak kapal coast guard China masuk tanpa izin ke wilayah teritori laut Indonesia.
"Kita selesaikan dengan baik ya, bagaimanapun China negara sahabat," kata Prabowo, Jumat (3/1/2020).
Penulis: Dieqy Hasbi Widhana
Editor: Rio Apinino