tirto.id - Hasil survei lembaga Roda Tiga Konsultan periode 28 Mei-2 Juni 2018 untuk Pilgub Jabar menyatakan, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi menempati posisi pertama dalam simulasi tertutup dengan elektabilitas sebesar 29,9 persen.
Angka tersebut unggul tipis atas pasangan Ridwan Kamil (RK)-Uu Ruzhanul Ulum yang mendapatkan angka elektabilitas sebesar 28,6 persen.
Di urutan ketiga ditempati pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu dengan 4,8 persen. Sementara, pasangan TB Hasanudin-Anton Charliyan mendapatkan angka sebesar 4,2 persen.
Direktur Riset Roda Tiga Konsultan, Rikola Fedri menyatakan tipisnya selisih angka elektabilitas antara Deddy-Dedi dan RK-Uu tidak lepas dari tingkat popularitas masing-masing kandidat.
"Popularitas Deddy Mizwar paling tinggi sebanyak 93,6 persen. Di bawahnya ada RK dengan 85,8 persen," kata Rikola di Mandailing Cafe, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (22/6/2018).
Lebih lanjut, Rikola menyatakan, angka tersebut mengindikasikan persaingan ketat di antara kedua pasang kandidat untuk memenangi Pilgub Jabar 2018.
"Hal ini bisa dilihat dari undecide voters yang masih tinggi di angka 32,4 persen," kata Rikola.
Berbeda dengan simulasi tertutup, dalam simulasi Top of Mind atau pertanyaan secara spontan, Deddy-Dedi dan RK-Uu mendapatkan elektabilitas sama sebesar 21 persen.
Secara sebaran demografi wilayah pemilih, pasangan Deddy-Dedi unggul di daerah Priangan Barat yang meliputi Kab Sukabumi, Kota Sukabumi dan Cianjur dengan 20 persen disusul pasangan RK-Uu mendapat 16,4 persen. Sementara dua kandidat lainnya mendapatkan angka elektabilitas sama sebesar 3,6 persen dan 56,4 persen masih belum menentukan pilihan.
Di regional Karawangan yang meliputi Kab Karawang, Subang dan Purwakarta Deddy-Dedi juga unggul dengan 35,5 persen disusul RK-Uu dengan 13,1 persen, lalu TB Hasanudin-Anton Charliyan dengan 1,9 persen, dan Sudrajat-Syaikhu dengan 0,9 persen. Undecide voters sebesar 48,6 persen.
Regional Cirebonan yang meliputi Kab/Kota Cirebon, Kuningan, Indramayu, dan Majalengka pasangan Deddy-Dedi kembali unggul dengan 33,7 persen. Disusul RK-Uu dengan 32,6 persen. Lalu secara berurutan TB Hasanudin-Anton (8,9 persen) dan Sudrajat Syaikhu (4,7 persen). Yang belum menyatakan sikap sebesar 20 persen.
Di regional Megapolitan yang meliputi Kab. Bekasi, Kota Depok, Kab/Kota Bogor, Deddy-Dedi unggul dengan 38,3 persen, disusul RK-Uu dengan 22,5 persen. Sisanya, Sudrajat-Syaikhu (8,6 persen) dan TB Hasanudin-Anton (4,3 persen). Yang belum memutuskan sebesar 26,2 persen.
Sementara di dua regional lain, Bandung Raya dan Priangan Timur, RK-Uu menempati posisi pertama. Masing-masing dengan elektabilitas sebesar 38,7 persen dan 40,5 persen.
Di Bandung Raya, elektabilitas Deddy-Dedi sebesar 23,9 persen. Sementara dua kandidat lainnya mendapat angka sama sebesar 3,9 persen. Yang belum menentukan pilihan sebesar 29,6 persen.
Di Priangan Timur, Deddy-Dedi mendapat elektabilitas sebesar 23,2 persen. Disusul Sudrajat-Syaikhu sebesar 2,6 persen dan TB Hasanudin-Anton sebesar 1,6 persen. Yang belum menentukan pilihan sebesar 32,1 persen.
Menanggapi hasil survei ini, Wasekjen Demokrat, Didi Irawadi menyatakan pihaknya tidak jumawa. Sebab, menurutnya, sampai detik terakhir segala kemungkinan masih bisa terjadi.
"Apalagi ini sangat tipis sekali kan. Close to call. Tapi kami bersyukur dengan hasil ini," kata Didi, di Mandailing Cafe, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (22/6/2018).
Didi pun berharap tidak ada kecurangan di Pilgub Jabar 2018. Terlebih dengan pengangkatan Komjen Mochammad Iriawan sebagai penjabat sementara gubernur Jabar yang menurutnya sebuah keputusan yang kurang tepat dari Mendagri.
"Kalau DKI saja bisa sipil, kenapa di Jabar harus perwira aktif," kata Didi.
Ada pun Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, dalam kesempatan yang sama menyatakan pihaknya tetap optimis pasangan Sudrajat-Syaikhu bisa memenangi Pilgub Jabar 2018.
"Only dumb people who believe sekarang bisa menang," kata Mardani.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Yantina Debora