tirto.id - Hasil survei yang dilakukan lembaga penelitian Alvara Research Center menunjukkan elektabilitas Presiden Joko Widodo unggul atas Prabowo Subianto di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.
"Elektabilitas di awal Agustus 2018 sebelum pendaftaran pasangan Capres-Cawapres, Joko Widodo lebih unggul dibandingkan Prabowo masing-masing di provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten," ujar CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali dalam hasil survei di Jakarta, Kamis (23/8/2018).
Di Jakarta, elektabilitas Jokowi sebesar 55,6 persen dan Prabowo Subianto mendapat 25,4 persen. Di Jawa Barat, elektabilitas Jokowi 47,7 persen dan Prabowo 34,4 persen. sedangkan di Banten elektabilitas Joko Widodo 56 persen diikuti Prabowo 28,7 persen.
Meski Jokowi unggul di tiga provinsi itu, menurut Hasanuddin, elektabilitasnya masih bisa berubah, terutama di Jawa Barat. Di provinsi itu, selisih hanya 13,2 persen, elektabilitas kedua kandidat akan semakin ketat seiring dengan berlangsungnya berbagai kampanye dari kedua pasang kandidat.
"Dibandingkan DKI Jakarta dan Banten, masyarakat Jawa Barat memiliki tingkat kepuasan publik yang rendah terhadap kepemimpinan Jokowi-JK. Hal ini, menjadikan wilayah tersebut akan menjadi ladang pertempuran yang sangat sengit diantara kedua pasang kandidat," kata Hasanuddin.
Survei Alvara di DKI Jakarta menggunakan multi-stage random sampling dengan melibatkan responden berusia 17 tahun ke atas. Sampel tersebar di DKI Jakarta sebanyak 1.237 responden. Rentang margin of error sebesar 2,84 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei Alvara di Jawa Barat juga menggunakan multi-stage random sampling dengan melibatkan responden berusia 17 tahun ke atas. Sampel diambil di Jawa Barat sebanyak 1.200 responden. Rentang margin of error sebesar 2,88 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sementara survei Alvara di Banten menggunakan multi-stage random sampling dengan melibatkan responden berusia 17 tahun ke atas. Sampel tersebar di Banten sebanyak 1.201 responden. Rentang margin of error sebesar 2,88 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora