tirto.id - Empat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta meminta suntikan modal dalam rancangan Anggaran Pendapat dan Belanja Daerah (APBD) 2019. Empat BUMD tersebut antara yaitu PT MRT Jakarta, PT Jakarta Propertindo, PT Pembangunan Sarana Jaya, serta PD PAM Jaya.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah, usai membahas Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) di Badan Anggaran DPRD.
"Ini kan soal kesepakatan, [tinggal] bagaimana BUMD ini memaparkan program-programnya. Kalau orientasinya penambahan PMD ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Saefullah di gedung DPRD, Rabu (10/10/2018).
Dari data yang diterima Tirto, jumlah penyertaan modal daerah (PMD) yang diminta 4 BUMD tersebut bervariasi. PMD PT MRT Jakarta sebesar Rp4,97 triliun, misalnya, digunakan untuk penyelesaian pembangunan rute Mass Rapid Transit (MRT) fase 1 dan 2.
PMD PT Jakarta Propertindo sebesar Rp648 miliar diajukan untuk pembebasan lahan rusun DP O Rupiah. PMD untuk PT Pembangunan Sarana Jaya sebesar Rp 1,8 triliun, sementara PMD untuk PAM Jaya sebesar Rp385 miliar.
Pada 2019, rancangan APBD diproyeksikan meningkatkan sebesar Rp4,1 triliun dibandingkan APBD 2018, yakni sebesar Rp83,2 triliun.
Kenaikan itu dihitung berdasarkan beberapa asumsi pertumbuhan ekonomi Jakarta tahun 2019 yang dibahas oleh Tim Perancangan Anggaran Daerah yang ia pimpin.
"Ini sudah hasil kajian, udah hasil memperhatikan asumsi ekonomi makro terhadap pertumbuhan ekonomi di Jakarta, inflasi, termasuk harga dollar, semua itu sudah dianalisis," jelas Saefullah.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Dipna Videlia Putsanra