tirto.id - Sumarsono menyerahkan lagi jabatan Gubernur DKI kepada Basuki Tjahaja Purnama. Selama 3,5 bulan menjabat sebagai Plt, Sumarsono mengaku sudah melakukan sejumlah pekerjaan penting.
Menurut Sumarsono yang menjabat sebagai Plt Gubernur sejak 26 Oktober 2016 itu, hal yang menjadi prioritas dan nota dari Basuki telah ia selesaikan dengan baik, yakni membenahi Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang.
"Saya sampaikan laporan dalam kesempatan ini, tugas dan nota itu sudah dilaksanakan dengan baik dan Bantar Gebang sudah berjalan dengan baik," ucapnya.
Hal itu disampaikannya saat penyerahan laporan nota singkat pelaksanaan tugas di Balaikota, Jakarta Sabtu (11/2/2017).
Hal lainnya yang ia sampaikan adalah masalah banjir dan transportasi di Jakarta. Ia menuturkan, penangan banjir di Jakarta semakin baik dari tahun ke tahun. Ia sendiri mengaku hanya melanjutkan kebijakan yang sudah dilakukan Ahok.
"Saya 33 tahun hidup dan bekerja di Jakarta kalau hujan sedikit banjir. Untuk pak Ahok saya sampaikan, sekarang tidak ada lagi istilah banjir. Yang ada adalah genangan air."
Sementara untuk hal transportasi, Sumarsono mengklaim telah mempercepat pembangunan proyek MRT (Mass Rapid Transit) dan ERP (Electronic Road Pricing) atau penerapan jalan berbayar berbasis elektronik.
"MRT targetnya 2019 sudah bisa tapi terkendala dengan pembebasan lahan. Hari ini, 136 titik lahan sudah dibebaskan dan hanya tinggal 10-26 yang dikonsinyasi," katanya. Sementara untuk ERP, ia melanjutkan, harus ada penyesuaian peraturan gubernur mengenai ERP.
"Alhamdulillah melalui proses konsultasi dengan pak Basuki terkait lama proses penyuaunan ERP isya Allah segera dilakukan."
Sumarsono menjabat sebagai plt gubernur Jakarta menggantikan pasangan Basuki-Djarot selama masa kampanye Pilkada DKI Jakarta, yakni 26 Oktober 2016-11 Februari 2017. Sebelum dilantik oleh Menteri Dalam Negeri, ia menjabat sebagai Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri.
Atas dasar netralitas, Sumarsono mengatakan telah menjaga jarak kepada ketiga pasangan calon dalam Pilkada Jakarta. Ia bahkan dapat memastikan bahwa 99,99 persen birokrasi di Jakarta netral dan tidak terlibat aktif dalam politik praktis selama masa kampanye.
"Saya yakin 99,99 persen birokrasi DKI Jakarta Netral," ujarnya.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti