tirto.id - Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Mekkah, Muhammad Imran meminta jemaah haji Indonesia tetap menggunakan alat Pelindung Diri (APD) selama beraktivitas di tanah suci Makkah, Arab Saudi. Hal itu guna mengantisipasi suhu panas yang mencapai 42-43 derajat celsius.
“Suhu saat ini sekitar 42-43 derajat dengan kelembapan 19 persen, semua harus pakai APD,” kata Imran dilansir dari rilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Minggu (12/6/2022).
Imran mengingatkan jemaah haji untuk memakai alas kaki agar kakinya tidak melepuh, mengonsumsi air putih, serta air yang mengandung elektrolit sebagai pengganti mineral tubuh yang hilang.
“Jangan sampai jemaah tidak bisa beribadah karena kaki melepuh, ketika jemaah tidak memakai alas kaki,” ujarnya.
Menurut Imran, haji merupakan ibadah yang memerlukan kondisi fisik serta kesehatan yang prima. Perbedaan suhu yang ekstrim antara tanah air dengan tanah suci akan berpengaruh pada kondisi fisik dan kesehatan jemaah haji Indonesia. Ia mencontohkan kulit kering, bibir pecah-pecah, kaki melepuh, dehidrasi, hingga kondisi paling berat pada tubuh akibat cuaca panas karena tubuh tidak dapat mengontrol suhu badan (heatstroke).
“Jangan tunggu haus. Jemaah harus terus diingatkan untuk minum air putih sesering mungkin, paling tidak 6 botol masing-masing 600 ml dalam sehari,” kata dia.
Selain alas kaki, lanjut Imran, APD yang mesti digunakan oleh jemaah haji Indonesia di antaranya masker, kacamata hitam, topi atau payung, pelembab bibir, dan tabir surya.
Kemarin, sebanyak 753 jemaah haji Indonesia dari dua kloter tiba perdana di Makkah pada hari Minggu malam, yaitu Embarkasi Solo (SOC 1) dan Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 1). Kedua Kloter ini diberangkatkan dari Kota Madinah, Arab Saudi, setelah menyelesaikan ibadah Arbain, yaitu salat berjamaah 40 waktu di Mesjid Nabawi, Madinah.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan