tirto.id - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menargetkan, pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5,3 persen - 5,7 persen pada 2024. Konsumsi diperkirakan berperan besar dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi tahun depan.
"Pada target 2024, skenario perencanaan yang disusun Bappenas, target pertumbuhan ekonomi adalah 5,3-5,7 persen," katanya usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2023).
Dia menuturkan target pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mencapai 5,7 persen bukan asumsi. Seperti halnya dilakukan oleh Kementerian Keuangan dalam menyusun kerangka ekonomi makronya.
"Kalau yang disusun kami sesuatu yang harus dicapai," tegasnya.
Selain pertumbuhan ekonomi, tahun depan Bappenas juga mengharapkan tingkat kemiskinan bisa di tekan ke angka 6,5 sampai 7,5 persen. Kemudian, tingkat pengangguran terbuka 5 hingga 5,7 persen, dan gini rasio berada di 0,374.
Selanjutnya untuk indeks pembangunan manusia diharapkan bisa tercapai baik 7 sampai 74 persen, nilai tukar petani 109. Terakhir, nilai tukar nelayan hingga 110.
"Jadi itu terkait sasaran-sasaran pembangunan," katanya.
Dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, pemerintah mematok pertumbuhan ekonomi 5,3 persen sampai 5,7 persen. Pemerintah juga menargetkan inflasi berada di kisaran 1,5 persen sampai 3,5 persen.
Sementara itu, nilai tukar Rupiah berada di kisaran Rp14.800 - Rp15.400 per dolar AS dan untuk tingkat suku bunga Surat Utang Negara 10 tahun ditargetkan berada di 6,5 sampai 7,4 persen. Selain itu harga minyak mentah Indonesia juga ditargetkan 75 hingga 85 dolar AS per barel, lifting minyak bumi 592 hingga 691 ribu barel per hari, serta lifting gas bumi 1.007 hingga 1.085 ribu barel setara minyak per hari.
Sementara, untuk target pembangunan tahun 2024 yang ditargetkan adalah tingkat kemiskinan 6,5 hingga 7,5 persen, tingkat pengangguran terbuka 3,6 hingga 4,3 persen, dan rasio gini 0,36 hingga 0,37.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin