tirto.id - Juru Bicara Bakal Capres Anies Baswedan, Sudirman Said, mengatakan mayoritas pemilih Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) tidak terdeteksi oleh lembaga survei. Oleh karena itu, Sudirman menilai wajar pasangan AMIN selalu menempati urutan terakhir pada hasil sejumlah lembaga survei.
"Jadi begini, karakter kita ketika ngomong survei tidak langsung menjawab dengan terus terang," kata Sudirman di Rumah Koalisi Perubahan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat (10/11/2023).
Oleh karenanya, Anies-Muhaimin dan timnya mengincar suara pemilih yang belum menentukan pilihan atau memilih calon lain tetapi belum yakin secara mantap.
"Simpanan atau tabungan kita adalah pada suarayang belum menentukan pilihan atau memilih di tempat lain tetapi belum mantap," kata dia.
Menurutnya, jumlah pendukung yang belum menentukan pilihan terbilang besar dibandingkan dengan persentase pemilih Anies-Muhaimin di lembaga survei.
"Kelompok ini jumlahnya masih cukup besar dan itu yang bisa mendukung besar," kata Sudirman.
Sudirman menjelaskan bahwa hasil dalam sejumlah survei tidak sejalan dengan temuannya di lapangan. Dia menyebut saat dia bekerja menemui konstituen pemilih Anies-Muhaimin banyak masyarakat yang memberi dukungan baik secara individu maupun kelompok.
"Gimana menjelaskan bagaimana bergelombang dukungan ini dengan angka survei, teman-teman melihat ini harus dengan kritis. Bayangkan dukungan berdatangan dengan massa yang besar," kata dia.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan elektabilitas Prabowo-Gibran berada pada angka 40,2%, sementara pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 30,1% dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 24,4%.
Tren terbaru elektabilitas tiga capres menunjukkan Prabowo Subianto cenderung mengalami kenaikan. Sementara itu, tren elektabilitas Ganjar Pranowo cenderung fluktuatif dengan kenaikan pada Juli 2023 mengalami penurunan pada November 2023 dan Anies cenderung fluktuatif sejak awal September 2023.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Reja Hidayat