tirto.id - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, membantah jika dirinya ikut terlibat dalam pembentukan partai maupun ormas yang diinisiasi oleh eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Sudirman merasa perlu membantah karena namanya dicatut dalam sejumlah selebaran yang menyebut namanya akan menjadi bagian dari deklarator partai politik bernama Partai Perubahan. Meski memang Sudirman Said pernah menjadi bagian dari Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.
"Namun, saya tidak terlibat dalam aktivitas tersebut," kata Sudirman Said dalam keterangan pers melalui akun X @SudirmanSaid, dikutip Tirto, Senin (2/9/2024).
Sudirman mengapresiasi langkah Anies Baswedan jika hendak membentuk partai atau organisasi politik lainnya. Namun, dia menegaskan bahwa saat ini sikapnya adalah tidak berpartisipasi pada afiliasi politik manapun.
"Saya mendengar Pak @aniesbaswedan sedang mempertimbangkan pembentukan ormas atau parpol, setelah tidak ikut Pilkada 2024. Saya doakan semoga langkah-langkah beliau ke depan dimudahkan," kata dia.
Sudirman Said menjelaskan bahwa saat ini sedang fokus pada proses seleksi pimpinan KPK. Oleh karenanya, secara praktis dia tidak bisa ikut dalam kegiatan politik manapun.
"Sejak selesai Pilpres 2024, saya tidak mengikuti kegiatan politik praktis apapun. Beberapa bulan ini saya fokus mengikuti proses seleksi Calon Pimpinan KPK," katanya.
Sebelumnya, Anies mengatakan bahwa dirinya berpeluang membentuk partai politik baru. Menurutnya, rencana itu diawali dari banyaknya masukan yang ia terima.
"Kita lihat sama-sama ke depan, semoga tidak terlalu lama lagi kita bisa mewujudkan langkah-langkah konkret untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini makin hari makin besar, menginginkan demokrasi yang setara, yang lebih sehat, politik yang lebih mengedepankan policy dan gagasan," kata Anies Baswedan dalam keterangan resminya secara daring, Jumat (30/8/2024).
Menurutnya, jika melihat partai-partai yang ada saat ini, memang tidak ada partai bebas dari sanderaan penguasa. Bahkan, dia membeberkan bahwa pencalonan kepala daerah saja sangat berisiko saat ini.
"Nah gini, kalau masuk partai pertanyaanya partai mana yang sekarang tidak tersandera kekuasaan? Jangankan dimasuki, mencalonkan saja terancam, agak berisiko juga bagi yang mengusulkan. Jadi ini adalah sebuah kenyataan," tuturnya.
Anies mengungkapkan bahwa usulan membuat partai politik dipandangnya untuk mengumpulkan semangat-semangat yang menginginkan kondisi politik baru. Politik yang lebih baik dengan perubahan dimulai dari partai.
Saat ini, kata Anies, semangat perubahan itu sudah lebih besar. Dia pun membeberkan, gerakan perubahan dengan membuat partai muncul dari organisasi masyarakat (ormas).
"Itu jadi sebuah kekuatan [yang] diperlukan, jadi gerakan. Maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh," ucapnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto