tirto.id - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah merancang inisiatif peta jalan Making Indonesia 4.0 yang secara resmi telah diluncurkan oleh Presiden Jokowi pada 2018. Making Indonesia 4.0 dirancang untuk mempersiapkan Indonesia dalam menghadapi era industri 4.0 dan membawa Indonesia sebagai 10 besar ekonomi dunia pada 2030.
Kepala BPSDMI Kemenperin, Masrokhan menuturkan, pada peta jalan ini ditetapkan sebanyak tujuh sektor industri prioritas. Diantaranya adalah makanan dan minuman, otomotif, kimia, tekstil dan produk tekstil, elektronika, farmasi, serta alat kesehatan.
“Untuk mendukung dan mengakselerasi transformasi digital pada tuhuh sektor manufaktur tersebut, Kemenperin telah membangun PIDI 4.0 sebagai one stop solution,” ujarnya dalam pernyataannya, Jumat (30/6/2023).
Hingga saat ini, PIDI 4.0 telah memiliki mitra sebanyak 36 yang terdiri dari 31 mitra industri, 3 universitas, dan 2 mitra global technology academy.
Salah satu aspek teknologi 4.0 yang diangkat oleh PIDI 4.0 adalah artificial intelligence atau AI. PIDI 4.0 memiliki AI & Engineering Center, yang menawarkan solusi dari pain-point industri dengan menghubungkan perusahaan dengan lembaga penelitian/universitas/politeknik dan juga menyediakan tempat untuk melakukan uji coba dalam mencari solusi atas pain-point industri.
"Untuk itu melalui PIDI 4.0, diharapkan akselerasi digitalisasi pada sektor manufacturing di Indonesia dapat diimplementasikan dengan segera,” papar Kepala PIDI 4.0, Arnes Lukman.
Dalam kajian Asian Development Bank yang berjudul Innovate Indonesia Unlocking Growth Through Technological Transformation, peran transformasi teknologi dalam pembangunan ekonomi cukup penting.
Dimana dengan mengadopsi teknologi baru, peningkatan produktivitas dapat mendorong tambahan akumulasi pertumbuhan sebesar 11 persen dari PDB selama periode 2020–2040.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang