tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan membangun 61 bendungan dan waduk dalam 10 tahun masa kepemimpinannya. Dia bilang, dengan adanya penambahan 61 waduk dan bendungan, ketersediaan air sebagai sumber irigasi sawah dapat terpenuhi.
Dengan lancarnya aliran air ke sawah-sawah, produksi diharapkan bisa meningkat. Sehingga pada akhirnya, diharapkan dapat menjaga agar inflasi, khususnya inflasi pangan tidak mengalami peningkatan.
"Yang sudah saya resmikan 43 (bendungan dan waduk). Tapi air ini juga harus diteruskan sampai ke sawah. Harus ada saluran primernya, harus ada irigasi sekunder, tersier, sampe betul-betul ke sawah. Sehingga meningkatkan produksi," kata Jokowi, dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendali Inflasi 2024, di Jakarta, Jumat (14/6/2024).
Beberapa bendungan dan waduk yang baru diresmikan antara lain, Bendungan Tiu Suntuk di Provinsi NTB, Bendungan Ameroro di Provinsi Sulawesi Tenggara, dan Bendungan Sepaku Semoi di Provinsi Kalimantan Timur. Jokowi pun memastikan, pihaknya akan meresmikan bendungan dan waduk yang akan selesai dibangun nantinya.
Karenanya, agar pembangunan bendungan dan waduk dapat segera diselesaikan, Jokowi meminta kepada pemerintah pusat dan daerah untuk melaksanakan tugasnya dengan baik.
"Saya minta yang jadi kewajiban pusat dikerjakan pusat, provinsi dikerjakan provinsi, kewajiban kabupaten/kota dikerjakan kabupaten//kota sehingga betul-betul kerja terintergasi," lanjutnya.
Selain itu, Jokowi juga berpesan kepada pemerintah-pemerintah daerah untuk memperbarui sistem pertanian yang saat ini masih tradisonal menjadi menggunakan sistem pertanian pintar (smart agriculture). Dengan penggunaan teknologi ini, dia berharap komoditas unggulan dari masing-masing daerah dapat diproduksi lebih banyak lagi.
"Dan juga undang investasi untuk membangun pabrik pengelolaannya, sehingga nilai tambah dari perkebunan kita jadi meningkat. bangun juga sistem distribusi yang terintegrasi, ini sudah dilakukan RRT. Sehingga sistem distribusinya betul-betul terintegrasi," tegas Jokowi.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Anggun P Situmorang