Menuju konten utama

Sting dan Kisah Orang Inggris yang Berjaya di New York

Sting adalah satu dari sekian banyak musikus Inggris yang berhasil menancapkan kaki, bahkan memiliki pengaruh dalam musik Amerika. 

Sting dan Kisah Orang Inggris yang Berjaya di New York
Konser Sting saat melakukan tur dengan Peter Gabriel di Nationwide Arena, Ohio, Amerika. FOTO/Chris Russell

tirto.id - Tepat pada hari ini, 2 Oktober 2020, Sting merayakan ulang tahunnya ke-70 tahun. Terlahir dengan nama Gordon Matthew Thomas Sumner, ia adalah penyanyi dan penulis lagu asal Inggris, tetapi paling dikenal sebagai frontman The Police.

Sepanjang karier produktifnya dalam bermusik, Sting telah memenangkan Grammy Award sebanyak 16 kali, baik dengan bandnya The Police dan sebagai artis solo.

Baru-baru ini, seperti dilansir NME, Sting bahkan mengumumkan kalau dia akan merilis album duet baru, yang ia sebut sebagai "kejutan hari Natal”. Kabar itu ia umumkan saat acara The Tonight Show With Jimmy Fallon pada Jumat pekan lalu.

“Selama bertahun-tahun, saya telah merekam banyak, banyak duet dengan beberapa orang yang luar biasa - Herbie Hancock, Eric Clapton - jadi kami menggabungkan semuanya," kata Sting.

Sting lahir di Newcastle upon Tyne, Inggris pada tanggal 2 Oktober 1951, namanya mulai melesat di medio 1980-an lewat bandnya The Police dan sebagai artis solo. Dibesarkan dalam keluarga Katolik Roma, Sting adalah penggemar musik sejak usia dini, ia merupakan penggemar The Beatles serta musisi jazz Thelonious Monk dan John Coltrane, demikian dilansir laman Britanica.com.

Ia sempat mengenyam pendidikan di Northern Counties Teachers Training College (sekarang Universitas Northumbria) dan berniat menjadi seorang guru. Tapi, Selama di sekolah dia tampil di klub-klub lokal, dari sana ia mendapat julukan "Sting”.

Dari Klub CBGB di New York

Seperti dilansir laman Biography.com, grup The Police dibentuk oleh Sting bersama drummer Stewart Copeland dan gitaris Henri Padovani pada tahun 1977. Namun, posisi Padovani digantikan oleh gitaris Andy Summers. Mereka kemudian merilis single debut “Roxanne” pada musim semi 1978, namun proyek itu tidak berkembang.

Bersama Copeland dan Summers, Sting akhirnya berkeliling Amerika untuk bermain di klub-klub kecil seperti CBGB, sebuah surga punk rock di New York. Dari sana karier mereka mulai berkembang. Mereka pun akhirnya merilis debut album d’Amour (1978).

Album ini cukup mendapat sambutan hangat dan berhasil masuk ke tangga lagu Inggris, lalu menembus tangga lagu Amerika. Melihat adanya peluang itu, Sting dan kawan-kawan merilis ulang single “Roxanne”. Bersama dengan lagu “So Lonely” dan “Can’t Stand Losing You” singleitu menjadi populer dan akrab di telinga orang banyak.

Walaupun sering diidentifikasikan sebagai bagian dari musik punk dan new wave, musik The Police sulit dijabarkan karena terdapat banyak pengaruh, mulai dari jazz hingga rock progresif.

Dengan suara uniknya, grup ini terus menarik penggemar baru dengan album keduanya Regatta de Blanc (1979). Dan Sting menulis dua single terbesar di album itu, yakni “Message in a Bottle” dan “Walking on the Moon”.

Puncaknya, album Regatta de Blanc berhasil mengantarkan The Police memenangkan Grammy Award pertamanya sebagai penampilan instrumental rock terbaik pada tahun 1980. Setelah merilis beberapa album berikutnya, mereka menjadi sangat sukses, tetapi membubarkan diri pada tahun 1984, tepat di tengah masa puncaknya.

Singkat cerita, Sting menjajaki karier sebagai artis solo. Debut album perdananya berjudul The Dream of The Blue Turtles dirilis pada tahun 1985. Dalam pengerjaan album ini, ia dibantu oleh beberapa musikus jazz, termasuk Branford Marsalis.

Sukses sebagai penyanyi solo, Sting kembali merilis Nothing Like the Sun (1987), The Soul Cages (1991), Ten Summoner's Tales (1993) dan Mercury Falling (1996). Selama periode ini, Sting menulis dan merekam beragam jenis musik, dari balada, karya instrumental hingga lagu-lagu populer yang ceria.

Sejumlah album itu, turut mengantarkan Sting ke puncak kesuksesan dengan lagu-lagu terbaiknya seperti “Englishman in New York”, "If I Ever Lose My Faith in You" dan "Fields of Gold".

Baca juga artikel terkait STING atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Musik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Agung DH

Artikel Terkait

Sting!
Minggu, 18 Des 2016

Sting!

Menjadi Tua dan Tidak Membosankan
Mild report
Minggu, 18 Des 2016

Menjadi Tua dan Tidak Membosankan

Sting di Antara Dua Dunia
Mild report
Minggu, 18 Des 2016

Sting di Antara Dua Dunia

Selamat Datang Kembali, Sting!
Indepth
Minggu, 18 Des 2016

Selamat Datang Kembali, Sting!