tirto.id - Duet Toyota Avanza-Daihatsu Xenia digadang-gadang akan beralih rupa mulai 2019. Sejumlah seniman modifikasi digital (digimoder) Indonesia pun menelurkan gambar-gambar interpretatif atau render dari duo merek mobil keluaran Astra tersebut.
Enam tahun sudah Avanza-Xenia menggunakan platform desain generasi kedua yang dirilis pada 2012, dan mendapatkan satu kali pembaharuan di akhir 2015. Sampai hari ini Toyota dan Daihatsu Indonesia masih mempertahankan bentuk lamanya di saat pesaing baru bermunculan.
Perlahan Kejayaan Avanza di segmen low multi purpose vehicle (LMPV) mulai terusik oleh keberadaan Mitsubishi Xpander yang memiliki desain futuristik dan stylish. Atas dasar itu berhembus kabar bahwa Avanza dan Xenia akan mengalami penyegaran. Di kalangan Toyota Astra Motor (TAM), hanya sebatas memberikan sinyal-sinyal.
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto, pernah mengatakan rancangan Avanza generasi terbaru tidak hanya terpaku pada aspek desainnya saja, tapi juga mengedepankan aspek fungsionalitas yang selama ini menjadi kekuatan besar mobil “sejuta umat” yang diperkirakan populasinya di Indonesia mencapai 1,7 juta unit.
"Kami selalu melihat perkembangan yang terjadi, kami juga melakukan survei-survei, mendengar masukan konsumen, kami memperhatikan dan mempelajari pasar itu," ujar Henry seperti dikutipAntara April lalu.
PT TAM dan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) masih menutup rapat informasi soal kelahiran generasi baru Avanza-Xenia. Minimnya informasi gambling dari agen pemegang merek (APM) membuat kabar kemunculan duet LMPV tersebut berhembus liar termasuk di media sosial.
Para digimoder pun menjadikan sosok Daihatsu DN Multisix—mobil konsep yang diperlihatkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 lalu, sebagai acuan konsep desain render Avanza-Xenia terbaru. DN Multisix, sosok LMPV berkapasitas enam penumpang dianggap sebagai interpretasi dari wujud asli Avanza-Xenia generasi tiga yang akan datang.
DN Multisix memiliki perpaduan desain bodi boxi layaknya All New Kijang Innova Reborn dengan lekuk-lekuk tajam seperti konstruksi Toyota Rush dan Daihatsu Terios. Headlamp model sipit nyaris identik dengan milik Rush-Terios.
Salah satu digimoder yang membuat render dari Toyota Avanza "versi 2019", Muhammad Jordan Raihan Pangeran mencoba menggabungkan bentuk bodi Toyota Avanza generasi dua dengan fascia dan buntut milik DN Multi Six, ditimpali headlight dari Toyota Rush. Pemilik akun Instagram @joricer_design itu meyakini lampu sipit akan menjadi ciri khas dari desain terbaru Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.
“Saya gabung antara body Avanza lama (gen 2) sama (desain wajah) DN Multisix. Grill bawah dan foglamp pakai punya Camry,” jelas Jordan kepada Tirto, Selasa (18/9/2018).
Jordan mengaku pembuatan gambar rendernya itu bukan pesanan dari agen pemegang merek, tapi murni hasil kreasinya. "Inspirasi biasanya muncul sendiri. Belum kalau itu (mendapat pesanan dari APM)," kata pria yang tinggal di Yogyakarta ini.
Ihwal kemiripan Avanza-Xenia dengan konsep desain Daihatsu DN Multisix, Direktur PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra pernah memberikan jawaban tapi tidak lugas. Menurutnya DN Multisix bisa menjadi acuan desain Avanza-Xenia jika dianggap memenuhi selera konsumen. “Ini masih tergantung hasil survei, kalau hasilnya bagus, bisa jadi produksi massal,” ujar Amel Agustus 2017 lalu kepada Tirto.
Sayangnya, Toyota maupun Daihatsu masih irit bersuara soal kehadiran Avanza baru. "Kami melihat dengan 6-7 ribu per bulan, konsumennya masih ada. Jadi orang masih percaya dengan Avanza," kilah Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto belum lama ini.
Rendering Gambar Mobil Baru
Mencuplik studi bertajuk “Effects of Rendering on Shape Perception in Automobile Design” yang disusun James A. Ferwerda, dkk (2004), tujuan utama dari pembuatan visualisasi desain lewat metode rendering dibuat untuk memperlihatkan bentuk nyata dari desain mobil sesuai dengan bentuk aslinya saat diproduksi. Metode rendering dapat memperjelas detail dari lekuk-lekuk dalam desain kendaraan yang kompleks. Dengan kata lain, metode rendering dapat menghasilkan gambar yang sangat identik dengan bentuk nyata dari sebuah objek.
Gambar hasil rendering itu jamak dirilis oleh pabrikan sebelum proses produksi mobil dijalankan. Salah satu tujuannya untuk publikasi di media massa agar produk baru bisa diperkenalkan kepada publik. Saat ini gambar rendering juga dengan cepat menyebar di lini masa sosial media.
Adrian Padeanu, editor otomotif Motor1menjelaskan, di ranah otomotif, teknik rendering kerap digunakan untuk menyingkap jubah kamuflase dari spyshot mobil baru yang biasanya dijepret ketika tengah diuji coba. Rendering mampu mengungkap secara detail dari mobil yang ditutupi stiker penyamaran.
Akurasi gambar hasil rendering dengan bentuk asli mobil dipengaruhi seberapa rapat jubah kamuflase yang menutupi. Semakin tipis selubung kamuflase yang digunakan, gambar rendering yang dihasilkan pun semakin detail. Menurut Motor1, pada mobil yang kamuflasenya sangat rapat, benang merah desainnya dapat diidentifikasi, namun sejumlah ornamen, seperti bentuk headlight, grill depan, lis bodi, dan bumper di gambar hasil rendering berbeda dengan versi aslinya.
Gambar interpretatif dari mobil keluaran terbaru menjadi semacam promosi terselubung dari pabrikan. Kadang mereka mengeluarkan gambar render secara terang-terangan dalam bentuk rilis pers atau unggahan di akun sosial media. Ada pula gambar render yang disebar diam-diam, seolah informasi bocor lewat media massa maupun sosial media. Meskipun pabrikan tidak memberikan konfirmasi dari gambar yang tersebar, publik sudah terlanjur mengetahui dan menantikan kehadiran bentuk asli dari produk mobil baru.
Di lain sisi, promosi terselubung lewat gambar rendering bisa menjadi bumerang buat perusahaan otomotif. Mengutip penjelasan Automotive News yang dikutip Autoevolution, sebaran potret mobil hasil gubahan digital bakal membuat publik menaruh ekspektasi tinggi. Ketika versi produksi ternyata bentuknya berbeda dengan versi rendering, bermunculan calon konsumen yang kecewa. Kejadian seperti ini bisa terjadi karena kesalahan pabrikan, melainkan ada pihak yang sengaja menyebarkan gambar rendering yang sudah direka untuk kepentingan tertentu.
Pada konteks isu Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia generasi terbaru, gambar render yang berseliweran di dunia maya bisa menguntungkan Toyota dan Daihatsu Indonesia karena konsumen menunggu kedatangan model terbaru dari kedua mobil tersebut, sehingga menunda niat untuk membeli produk LMPV lain seperti Mitsubishi Xpander, Honda Mobilio, Suzuki Ertiga, atau Wuling Confero-Cortez dan lainnya.
Namun, bila nantinya bentuk asli Avanza-Xenia tidak sesuai dengan rekaan para digimoders dan cenderung lebih buruk, maka Toyota dan Daihatsu bisa menerima getahnya. Kita tunggu saja akan seperti apa jadinya.
Editor: Suhendra