tirto.id - Salah satu cara untuk mengedukasi anak-anak sekolah tentang siaga bencana adalah memberikan mereka materi-materi soal SOP manajemen siaga bencana di sekolah. Apa itu prosedur penanggulangan bencana di sekolah, isi modul SOP, dan isi modul manajemennya?
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sebagai manusia mengetahui bahwa terdapat berbagai bencana alam yang berkemungkinan terjadi. Sebut di antaranya banjir, gempa bumi, gunung meletus, tsunami, dan sebagainya.
Langkah-langkah untuk menghadapi bencana ini disebut dengan prosedur penanggulangan. Namun demikian, manajemen pembentukan tim darurat bencana harus sudah dipersiapkan sebelum bencana terjadi.
Lantas, apa kaitannya dengan penanggulangan bencana di sekolah?
Prosedur Penanggulangan Bencana di Sekolah
Bencana dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, termasuk ketika peserta didik sedang bersekolah di instansi pendidikannya. Mengutip PPID SMAN 2 Padang Panjang, prosedur penanggulangan bencana di sekolah adalah sebuah langkah penting dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan siswa, guru, dan warga sekolah.
Adapun prosedur penanggulangan bencana di sekolah wajib diorganisir baik demi menghadapi berbagai bencana. Tahapannya dimulai dengan mempersiapkan diri, kemudian merespon seandainya bencana muncul.
Lantaran berbeda-beda bencananya, pihak sekolah beserta warga wajib membedakan pula metodenya. Dengan begitu, langkah untuk pencegahan beserta penanganan yang dilakukan dapat berjalan secara efisien.
Isi Modul SOP Siaga Bencana di Sekolah
SOP siaga bencana di sekolah berdasarkan Buku 2: Aku Tim Siaga Bencana Sekolah menjabarkan tentang apa itu tim siaga bencana sekolah, pengertian, anggota tim, dan tugasnya. Kemudian ada bagian kedua yang menjabarkan tentang pengertian bencana beserta jenis-jenisnya.
Seluruh perwakilan warga sekolah yang sudah mengikuti pelatihan pengurangan risiko bencana. Anggotanya terdiri dari perwakilan murid, guru, orangtua siswa, komite sekolah, dan tokoh masyarakat sekitar.
Adapun tugas-tugasnya dipisahkan berdasarkan waktu, mulai dari sebelum bencana, ketika bencana terjadi, dan pascabencana. Berikut ini beberapa daftar tugas tersebut jika dijabarkan dalam poin-poin tertentu.
1. Sebelum Bencana
- Mengikuti pelatihan pengurangan rIsiko bencana;
- Melakukan kajian risiko bencana, membuat rencana aksi, dan prosedur tetap;
- Menyebarluaskan pengetahuan tentang pengurangan risiko bencana;
- Mensosialisasikan prosedur tetap bencana yang telah disepakati.
- Menyalakan tanda peringatan bahwa terjadi bencana;
- Mengarahkan teman-teman untuk ke jalur evakuasi, kemudian ke titik kumpul;
- Membantu teman-teman dengan kebutuhan khusus untuk menyelamatkan diri;
- Memakai sejumlah perlengkapan siap bencana untuk mengurangi risiko.
- Mendata semua warga sekolah yang telah berada di titik kumpul;
- Memisahkan teman-teman yang terluka dan tidak terluka;
- Membantu bapak beserta ibu guru untuk memberikan pertolongan pertama kepada teman-teman yang terluka;
- Menghubungi pihak terkait untuk tindakan berikutnya.
Isi Modul Manajemen Siaga Bencana di SekolahBuku Mitigasi Bencana. foto/Unicef
Berbeda dari SOP yang dijelaskan sebelumnya, Modul Manajemen Bencana di Sekolah (2015) secara lebih rinci merumuskan manajemen atau pengorganisasiannya. Materi soalnya dimulai dari tahap persiapan dan pembentukan perwakilan.
1. Tahapan Persiapan
Tahapan persiapan ini bertujuan untuk membentuk tim sekaligus menetapkan dasar pembentukan tim manajemen bencana di sekolah. Adapun dasarnya secara garis besar adalah “keamanan sekolah merupakan tanggung jawab seluruh komunitas sekolah”.Selain membentuk tim penanggulangan bencana, persiapan juga mengharuskan pembuatan kebijakan, aturan, atau kesepakatan terkait. Dengan adanya regulasi tersebut, proses evakuasi yang nantinya berjalan dapat dijalankan sesuai standar operasional.
2. Perencanaan
Setelah menyelesaikan tahap persiapan, para perwakilan sekolah dapat melakukan pengkajian real terhadap berbagai risiko yang berkemungkinan terjadi. Kemudian menganalisis pula bahaya yang bisa timbul, kerentanan lokasi, hingga sumber daya yang tersedia.Berangkat dari kajian tersebut, tim penanggulangan bencana di sekolah bisa menjalankan upaya pengurangan risiko. Sebut contoh aktivitasnya menetapkan titik kumpul ketika bencana terjadi, lokasinya harus dipastikan aman.
Keterampilan merespon SOP dan penyediaan perlengkapan kebencanaan juga menjadi tanggung jawab tim penanggulangan bencana. Dengan adanya pemahaman terhadap standar profesi beserta fasilitas penunjang, mereka bisa membantu seluruh warga sekolah.
Adapun rencana kesinambungan pendidikan wajib dimasukkan dalam tahap ini karena kelangsungan pembelajaran juga menjadi prioritas.
Keberlanjutan
3. Keberlanjutan
Semua persiapan dan perencanaan yang sudah dibuat akan diaplikasikan melalui pemantauan. Bukan hanya melihat bagaimana bencana itu datang, namun menerapkan pula apa yang seharusnya dijalankan ketika itu terjadi.Sementara itu terdapat pengkinian atau pembaruan yang dideskripsikan sebagai evaluasi terhadap rencana sebelumnya. Semua hal yang diperbarui ini bertujuan untuk evakuasi terhadap kondisi bencana berdasarkan situasi terbaru.
Dengan adanya pengkinian, seluruh warga sekolah dapat menanggulangi bencana sesuai kondisi yang memang berlaku. Siap siaga bencana di sektor pendidikan pun dapat berjalan lancar, sesuai rencana baru yang sudah ditetapkan tim penanggulangan bencana.
Untuk memantau manajemen siaga bencana di sekolah, Anda bisa mengunduh dua dokumen berikut.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yulaika Ramadhani