tirto.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengatakan akan mempelajari dan memberikan tanggapan mengenai 10 catatan dan 9 rekomendasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta soal Rapor Merah kepemimpinan Gubernur DKI Anies Baswedan.
Hal itu disampaikan oleh Asisten Pemerintahan Setda Provinsi DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko usai melakukan mediasi dengan LBH Jakarta di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat.
“Kami tentu memandang teman-teman LBH Jakarta adalah pribadi yang objektif, karenanya kami tidak ingin berpolemik dengan apa yang digagas [LBH]," kata Sigit, Senin (18/10/2021).
Pada catatan tersebut, LBH Jakarta menjelaskan 10 permasalahan di DKI Jakarta, mulai dari kualitas udara yang buruk, air kotor, penggusuran, pengendalian COVID-19, hingga reklamasi.
Sigit menjelaskan bahwa kedatangan LBH Jakarta merupakan bagian dari penyampaian aspirasi warga untuk pemerintahan. Mantan Wali Kota Jakarta Utara ini juga menegaskan bahwa Pemprov DKI amat terbuka dengan semua aspirasi, di mana pihaknya berkomitmen untuk memfasilitasi semua aspirasi dari warga kritik.
“Saya sampaikan kepada mereka bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara terbuka akan menerima kritik. Kami semua memberikan kesempatan dan memfasilitasi semua warga untuk menyampaikan [Kritik],” ucapnya.
Pada pertemuan itu, Sigit juga menjelaskan kepada LBH Jakarta bagaimana Gubernur Anies menginstruksikan seluruh jajaran untuk melakukan pembangunan dengan pendekatan yang berbeda, salah satunya Community Action Plan (CAP), yaitu berbasis kerja bersama.
Sehingga dengan begitu Pemprov DKI Jakarta akan segera mengetahui rekomendasi tersebut dan memberikan jawaban langsung.
“Meskipun [CAP] belum sempurna, tapi secara pasti dikerjakan dan dituntaskan, beberapa waktu terakhir kami juga meresmikan berbagai bentuk hasil dari CAP tersebut,” tuturnya
Sigit menuturkan bahwa kehadiran LBH Jakarta begitu mendadak sehingga Gubernur Anies belum bisa menemui mereka untuk audiensi. "Saya yakin Pak Gubernur yang menerima langsung teman-teman LBH maupun perwakilan dari warga,” klaimnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Maya Saputri