tirto.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani tidak mempermasalahkan perbedaan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2019 antara pemerintah dengan Bank Indonesia (BI) .
Sri Mulyani tetap optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bisa mencapai angka 5,3 persen seperti ditargetkan pada APBN 2019.
"Ini masih proses arahan dari presiden, wapres dan kabinet, juga di dalam mematangkan tren ekonomi pada 2019. Karena tahun ini, kuartal I belum selesai, sehingga kita mungkin punya prediksi yang lebih akurat," kata Sri Mulyani saat ditemui di Stasiun MRT Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/3/2019).
Hingga saat ini, kata Sri Mulyani, Kementerian Keuangan masih terus melihat perkembangan ekonomi global yang berpotensi memunculkan risiko bagi perekonomian dalam negeri.
Dia juga memastikan bahwa nantinya target pertumbuhan ekonomi itu bisa disesuaikan dengan arah kebijakan presiden.
"Meskipun itu masih range prediksi 5,3-5,6 persen, kami akan lihat nanti bagaimana, titik poin sebagai asumsi makro 2020. Itu nanti akan kami sampaikan [pada bulan] Mei [di DPR]," kata dia.
BI memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2019 berada di kisaran 5 sampai 5,4 persen. Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, memperkirakan pertumbuhan akan mencapai titik tengah kisaran itu, yakni pada angka 5,2 persen.
Kendati lebih rendah dari target pemerintah, Perry yakin pertumbuhan ekonomi akan tetap kuat karena ditopang oleh permintaan eksternal dari investasi dan juga konsumsi.
Jika investasi dan konsumsi bisa tumbuh kuat, kata dia, permintaan domestik secara keseluruhan diperkirakan meningkat sampai 5,5 persen.
- 2024, Gubernur BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Capai 6 Persen
- Cina Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 6-6,5 Tahun Ini
- Soal Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Diminta Tak Andalkan Konsumsi
- Gubernur BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Tahun Ini 5,2 Persen
- Kemenperin Siapkan Langkah Dorong Pertumbuhan Ekonomi 2020-2024
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom