tirto.id - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo meyakini prospek perekonomian Indonesia akan tumbuh lebih baik di tahun-tahun mendatang. Optimisme berangkat dari kondisi tahun lalu di mana perekonomian Indonesia masih bisa bertahan di tengah tekanan global.
Membaiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia, kata dia, juga akan didukung dengan kuatnya permintaan domestik baik konsumsi maupun investasi.
Di sisi lain, Bank Indonesia juga terus mengeluarkan bauran kebijakan yang pro stabilitas. "Lima tahun ke depan, sepanjang ada kontinuitas, insyaallah, pertumbuhan ekonomi itu di angka 6 persen," ujar Perry di Hotel Darmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (4/3/2019).
"Tahun ini kita lihat titik tengahnya pertumbuhan ekonomi 5.2. Konsumsi lebih tinggi di semester 1 karena ada pengaruh konsumsi rumah tangga. Karena pemilu investasi juga lebih tinggi," tambahnya.
Pertumbuhan ekonomi juga akan ditopang oleh membaiknya kinerja ekspor pemerintah untuk mengurangi impor dan di sisi lain jika didukung oleh sejumlah relaksasi kebijakan.
Hal tersebut diyakini dapat membuat kinerja perdagangan Indonesia kembali positif sehingga defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) dapat ditekan ke angka 2,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Apalagi, kebijakan pemerintah dalam menggenjot pembangunan infrastruktur sudah mulai terasa terutama pada sektor industri.
"Memang enggak naik cepat karena globalnya, tapi 2020 karena dampak infrastruktur dan kebijakan selama 5 tahun ini hasilnya akan kelihatan. Masalah efisiensinya," ucapnya.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Maya Saputri