tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim, pertumbuhan ekonomi Indonesia dipastikan dapat mencapai 5,5 persen di tahun 2020.
Menurutnya, hal itu bisa terealisasi karena pemerintah telah berupaya melakukan pemerataan ekonomi.
Dari upaya itu, Luhut menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai angka 5 persen di saat perekonomian dunia mengalami perlambatan, dan hal ini merupakan kabar gembira, sebab sejak tahun 2015 lalu, perekonomian Indonesia memang mengalami penurunan
"Kami yakin setelah tahun depan bisa 5,5 persen dan bisa lebih dari itu," ucap Luhut dalam Lecture Series on Indonesia's Maritime Diplomacy: The Current Challenges di CSIS pada Jumat (22/2/2019).
"Ekonomi ktia sempat turun di 2015. Dampaknya cepat kami mantain dan sekarang bisa berkisar 5 persen," ucap Luhut.
Luhut menjelaskan, dalam upaya mencapai pertumbuhan ekonomi, pemerintah memang memerlukan proses. Sebab pencapaian pemerintahan sebelum Joko Widodo menurunnya tidak ideal.
Hal itu terlihat dari capaian pertumbuhan ekonomi di angka 6 persen, tetapi diiringi juga dengan tingkat inflasi yang tinggi yaitu mencapai 11 persen.
Ia pun membandingkan pencapaian itu dengan era Jokowi yang menurutnya lebih baik, meskipun pertumbuhan ekonomi di angka 5 persen, inflasi terjaga dengan baik di angka 3,13 persen.
Di samping itu, Luhut juga menyebutkan dalih pemerintah belum dapat mencapai pertumbuhan ekonomi di angka 6 persen disebabkan karena fokus pemerintah yang tak lagi diarahkan pada pulau Jawa.
Ia menilai, tak tercapainya angka itu lebih disebabkan pola pembangunan pemerintah yang diklaim lebih merata dan menyebar ke wilayah-wilayah Indonesia terutama Indonesia Timur.
"Kenapa gak (langsung) 6 persen? Kita kalau mau (mencapai) itu bisa fokus di Jawa, tapi presiden punya visi kita harus Indonesia-sentries," jelasnya.
Karena itu, ia mengatakan pembangunan akan terus dilanjutkan pemerintah. Terutama yang berkaitan dengan proyek infrastruktur di wilayah Timur seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
Hal itu menurutnya akan terus dilakukan meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di angka 5 persen.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno