Menuju konten utama

Soal Kaca Anti Peluru di DPR, Ketua BURT: Itu Tak Berlebihan

Jusuf Kalla mengatakan pemasangan kaca anti peluru di DPR terlalu berlebihan karena harganya terlalu mahal.

Soal Kaca Anti Peluru di DPR, Ketua BURT: Itu Tak Berlebihan
Kaca yang retak akibat terkena tembakan peluru di ruangan anggota DPR Totok Daryanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/10/2018). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

tirto.id - Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR, Anton Sihombing menyatakan, pihaknya saat ini sedang mengkaji dua opsi pengamanan gedung DPR dari peluru nyasar. Opsi pertama, memindahkan lapangan tembak Perbakin. Kedua, memasang kaca anti peluru.

"Kami mengundang secepatnya kalau enggak tanggal 23, tanggal 24, Setneg. Kenapa diundang Setneg? Karena pengelola Gelora Bung Karno di bawah Setneg dan pengelolanya dan juga Perbakinnya," kata Anton terkait langkah opsi pertama, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (18/10/2018).

Menurut Anton, apabila opsi pertama tersebut tidak berhasil, maka opsi terakhir adalah memasang kaca anti peluru di Gedung DPR. Hal ini, kata dia, sesuai hasil rapat antara pihaknya dengan Pimpinan DPR, kemarin (17/10/2018).

"Tetapi kalau pakai anti peluru juga jangan tabu. Kalau ada yang mengatakan itu kelewatan, yang ngomong itu yang salah," kata Anton.

Sebab, menurut Anton, DPR saat ini memang membutuhkan pengamanan kaca anti peluru setelah enam ruangan anggota DPR tertembus peluru nyasar. Lagi pula, kata dia, DPR merupakan objek vital yang harus dilindungi.

"Gedung departemen itu sudah 12 tahun lalu dipasang kaca anti peluru dari bawah sampai ke atas. Mungkin pemerintah saja enggak tahu ya. Kok kalau DPR sewot semua," kata Anton.

Pernyataan pemasangan kaca anti peluru di DPR berlebihan disampaikan Wapres Jusuf Kalla, Selasa (16/10/2018) lalu. Menurutnya, harga kaca anti peluru terlalu mahal, dan lebih baik memaksimalkan pengamanan saja.

Wacana pemasangan kaca anti peluru dan pemindahan lapangan tembak Perbakin muncul setelah enam ruangan anggota DPR tertembus peluru nyasar. Dua ruangan diketahui tertembus pada Senin (15/10/2018), yakni milik Anggota DPR Fraksi Gerindra, Wenny Warouw di lantai 16 dan ruangan milik Anggota DPR Fraksi Golkar Bambang Heri di lantai 13, Gedung Nusantara I DPR.

Kemarin, (17/10/2018), tiga ruangan anggota DPR di Gedung Nusantara I kembali ditemukan tertembus peluru, yakni milik Anggota Fraksi PAN, Totok Daryanto di lantai 20, Anggota Fraksi Demokrat, Khatibul Umam di lantai 9, dan Anggota Fraksi Demokrat, Vivi Sumantri Jayabaya di lantai 10.

Sementara, hari ini ditemukan lagi ruangan milik Anggota Fraksi PDIP, Effendi Simbolon, di lantai 6, gedung Nusantara I, tertembus peluru. Polisi sampai saat ini baru menemukan 5 proyektil peluru. Satu yang belum ditemukan adalah yang mengenai ruangan Totok Daryanto.

Baca juga artikel terkait PENEMBAKAN atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Hukum
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Alexander Haryanto