Menuju konten utama

Soal Hasil Pilpres, BPN: Kami Lebih Percaya Real Count dari KPU

BPN Prabowo-Sandiaga menyatakan lebih mempercayai hasil real count KPU daripada quick count sejumlah lembaga survei.

Soal Hasil Pilpres, BPN: Kami Lebih Percaya Real Count dari KPU
Tangkapan layar real count hasil pilpres 2019 dari laman KPU. FOTO/pemilu2019.kpu.go.id

tirto.id - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Raden Muhammad Syafi'i menilai hasil real count dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) lebih layak dipercaya ketimbang hitung cepat (quick count) lembaga-lembaga survei.

"Dari semua hasil quick count itu, kami lebih percaya real count dari KPU," kata Syafi'i kepada reporter Tirto, pada Kamis (18/4/2019).

Dia mengklaim hasil real count sementara yang dilakukan KPU menunjukkan Prabowo-Sandi unggul atas Jokowi-Ma'ruf.

Padahal, berdasarkan real count sementara yang ditampilkansitus resmi KPU per pukul 15.59, pada hari ini, Jokowi-Ma'ruf unggul dengan 58,03 persen suara, sementara Prabowo-Sandiaga meraih 41,9 persen.

Hasil real count KPU itu merupakan hasil penghitungan suara dari 4.739 TPS saja atau sebagian kecil dari total 813.350 TPS di seluruh Indonesia.

Syafi'i menambahkan kubunya juga memakai hasil exit poll dari lembaga Indonesia Development Monitoring (IDM) sebagai patokan dalam melihat prediksi hasil Pilpres 2019. Hasilnya menunjukkan Prabowo-Sandiaga unggul di angka 54,4 Persen, sementara Jokowi-Ma'ruf sekitar 43,8 persen.

Menurut dia, BPN tak mempercayai hasil quick count sejumlah lembaga survei, yang menunjukkan keunggulan Jokowi-Ma'ruf.

"Dari masa kampanye, kami tidak mempercayai lembaga-lembaga survei ini. Fakta ketika Pak Prabowo dan Sandi turun [kampanye], itu kan jadi lautan manusia. Jadi tidak ada rasionalitas adanya kemenangan dari Jokowi-Ma'ruf," kata dia.

Politikus Partai Gerindra itu mengklaim kubunya juga melakukan quick count yang menunjukkan Prabowo-Sandiaga unggul dengan 63 persen suara.

"Kami bertahan dengan itu [63 persen], sampai menunggu hasil real count dari KPU. Kami tetap yakin bahwa sesuai dengan hitungan-hitungan yang netral, yang bisa dipertanggungjawabkan, karena independen, kemenangan ada pada Prabowo-Sandi," ujar Syafi'i.

Sebagai informasi, Exit poll adalah survei yang dilakukan untuk memprediksi hasil pemilu dengan menanyai langsung para pemilih setelah mereka keluar dari TPS-TPS yang dipilih sebagai sampel.

Sementara quick count atau hitung cepat adalah survei untuk memprediksi hasil pemilu melalui pengamatan dan pencatatan data hasil penghitungan suara langsung dari setiap tempat pemungutan suara (TPS) yang menjadi sampel.

Sementara real count dilakukan KPU dengan menghitung perolehan suara berdasarkan hasil pemindaian pada formulir C1 dari setiap TPS. Formulir C1 adalah sertifikat hasil penghitungan suara di TPS.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Politik
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Addi M Idhom