tirto.id - Perang Rusia dan Ukraina sudah memasuki hari ke-250. Dalam berita terbaru, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengklaim, pasukannya berhasil menangkis "serangan sengit" dari pasukan Rusia di wilayah Donetsk timur.
“Hari ini mereka menghentikan aksi ofensif musuh yang sengit,” kata Zelenskiy dalam pidato Minggu malam seperti dikutip The Guardian.
"Serangan Rusia ditangkis," kata Zelenskyy sembari menambahkan pertempuran paling sengit di wilayah Donetsk terjadi di sekitar kota Bakhmut dan Avdiivka.
Situasi Perang Rusia-Ukraina Hari ke-250
Rusia dilaporkan menembakkan rudal jelajah di bendungan pembangkit listrik tenaga air dan infrastruktur penting di seluruh Ukraina pada Senin pagi. Menurut laporan, ledakan itu terjadi di dekat ibukota Kyiv, 10 kota dan wilayah lain.
Sementara itu, komando udara Ukraina mengklaim, pasukannya menembak jatuh 44 dari 50 roket Rusia. Sirene serangan udara pun berbunyi secara nasional dan meminta warga mencari perlindungan.
Gubernur Kyiv, Oleksiy Kuleba , mengatakan telah terjadi penembakan besar-besaran di wilayah itu yang turut merusak infrastruktur listrik dan energi. Dia mengatakan warga harus ahli pemadaman listrik darurat.
“Saat ini ada satu korban. Kami sedang mengklarifikasi informasinya," kata Kuleba.
Seperti diberitakan Al Jazeera, Rusia mengatakan Ukraina meluncurkan 16 drone pada hari Sabtu untuk menyerang Armada Laut Hitamnya di dekat Sevastopol.
Dikatakan, reruntuhan menunjukkan drone dilengkapi dengan navigasi buatan Kanada. Rusia telah meminta Dewan Keamanan PBB untuk bertemu pada hari Senin guna membahas serangan itu. Akan tetapi, kantor berita Reuters tidak bisa langsung memverifikasi laporan tersebut.
Kantor berita Rusia, TASS dengan mengutip kementerian pertahanan mengatakan, pasukannya berhasil menangkis serangan pasukan Ukraina di wilayah Kharkiv, Kherson dan Luhansk.
Rusia juga menuduh Ukraina menembak di dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, tetapi mengatakan situasi radiasi tetap normal.
TASS juga memberitakan, wilayah Kherson yang kini dikuasai Rusia sedang memperkuat pertahanan dengan cara membangun benteng dan mempersiapkan kota.
Kirill Stremousov, wakil kepala Wilayah Kherson mengatakan, wilayah itu harus diperkuat guna menghancurkan militan Ukraina dan tentara bayaran asing.
"Kami sedang mempersiapkan skenario apa pun. Kami melakukan upaya tanpa henti dan memperkuat Kherson," kata dia.
"Kami sedang mengerjakan sesuatu yang tidak hanya membuat sulit untuk merebut kota, tetapi untuk meninju Neo-Nazi dan gerombolan tentara bayaran di gigi mereka," ungkapnya.
Editor: Iswara N Raditya