tirto.id - Simpatisan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang tergabung dalam Gerakan Nasional Selamatkan Demokrasi menuding adanya kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu 2019.
"Jadi menurut saya menyatakan bahwa kecurangan Pemilu sudah terstruktur sistemik dan masif," kata simpatisan Prabowo-Sandi, Said Didu dalam konferensi pers di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, pada Minggu (21/4/2019).
Dalam konferensi pers itu, turut hadir sejumlah simpatisan Prabowo-Sandiaga lainnya, seperti Bambang Widjojanto dan Lieus Sungkharisma.
Mereka pun melampirkan satu bundel dokumen berjudul Kumpulan Bukti Kecurangan Pemilu 2019 kepada media massa. Dokumen 16 lembar itu, berisi tangkapan layar media online, tangkapan layar grup percakapan Whatsapp, dan tangkapan layar cuitan Twitter.
Selain itu, dokumen itu juga perbandingan antara form c1 yang discan dan diunggah ke website KPU dengan hasil di Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU. Seluruhnya menunjukkan perbedaan antara suara yang tercatat di form C1 dan tercatat di laman Situng.
Mengenai hal ini, Said mengaku memang kumpulan ini tidak memiliki kemampuan untuk mengumpulkan data yang valid. Ia mengklaim bersedia menjadi corong bagi masyarakat yang menemukan kecurangan.
"Kami bersedia menjadi corong laporan masyarakat apabila menemukan itu. Kami tidak punya uang," ujarnya.
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Irwan Syambudi