Menuju konten utama

Siapa Ketua Tim Sukses Jokowi dan Prabowo?

Setelah pendaftaran di KPU, kedua kubu capres-cawapres langsung membahas formasi tim pemenangan pemilu.

Siapa Ketua Tim Sukses Jokowi dan Prabowo?
Presiden Jokowi di atas kuda tunggangan didampingi Prabowo Subianto menjawab wartawan, di Padepokan Garuda Yaksa, Desa Bojong Koneng, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Senin (31/10) siang. (Foto: Humas/Rahmat)

tirto.id - Pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sudah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Setelah pendaftaran, kedua kubu langsung membahas formasi tim sukses.

Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menyatakan tim pemenangan Jokowi akan dibentuk dalam tiga formasi yakni tim pemenangan lintas parpol, tim pemenangan di internal parpol, dan tim penghubung dengan relawan. Tim ini sedang dalam proses pembahasan.

“Nanti dirembuk secara bersama dan musyawarah,” kata Hendrawan kepada Tirto, Sabtu (11/8/2018)

Siapa yang akan menjadi ketua tim sukses dari kubu Jokowi-Ma’ruf?

Sekretaris Kaderisasi DPP PDIP Eva Kusuma Sundari saat dihubungi Tirto, menyatakan PDIP akan mengajukan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto atau Sekretaris Kabinet Pramono Anung sebagai ketua tim sukses.

Sementara itu, Wakil Sekjen PKB Jazilul Fawaid mengatakan partainya kemungkinan mengajukan Muhaimin Iskandar sebagai ketua tim pemenangan lintas parpol. “Kalau Cak Imin bersedia, ya tentu akan kami ajukan,” kata mantan tim sukses Jokowi pada 2014 ini kepada Tirto.

Pertimbangan tersebut, menurut Jazilul, lantaran ketua tim sukses Jokowi-Ma’ruf haruslah seorang yang bisa berkomunikasi lintas parpol. Sementara, menurutnya, yang memiliki kemampuan seperti itu adalah sosok ketua umum parpol.

“Kan ada 10 parpol yang di koalisi Pak Jokowi. Jadi ketuanya harus bisa mengendalikan semuanya dan gesit,” kata Jazilul.

Sementara itu, PPP belum memutuskan siapa sosok yang akan diajukan untuk menjadi ketua tim pemenangan Jokowi kepada parpol lain. “Masih dalam pembahasan,” kata Sekjen PPP Arsul Sani kepada Tirto. Pendapat senada dikatakan Sekjen PSI Raja Juli Antoni. “Kami sedang mempersiapkan orang untuk jadi tim pemenangan.”

Berbeda dengan kubu Jokowi-Ma’ruf yang sudah punya gambaran konsep tim pemenangan, kubu Prabowo-Sandiaga belum memiliki tim bayangan konsep tim pemenangan. Anggota Dewan Pembina Gerindra Fuad Bawazier menyatakan pihaknya sedang membahas format tim pemenangan secara intensif.

“Kami akan dengarkan masukan parpol-parpol koalisi untuk nama ketua tim pemenangan. Semua masuk,” kata Fuad kepada Tirto.

Usulan nama calon ketua tim sudah bermunculan, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo mengatakan tidak menutup kemungkinan partainya akan mengusulkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua tim pemenangan Prabowo-Sandiaga.

“Ada banyak permintaan AHY sebagai ketua tim pemenangan," kata Roy, Sabtu (11/8/2018).

Usulan lain muncul dari PAN. Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais menyebut partainya akan mendorong Zulkifli Hasan sebagai ketua tim sukses Prabowo-Sandiaga. Ia beralasan, Zulkifli merupakan orang yang kaya pengalaman dan saat ini menjabat Ketua MPR.

“Ketua MPR bisa mengatasi semua orang, semua golongan. Insya Allah bisa jadi Ketua Tim Sukses Prabowo-Sandi,” kata Waketum PAN Hanafi Rais usai pendaftaran Prabowo-Sandi di Gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/8) lalu.

Sedangkan PKS masih merahasiakan nama yang akan diusulkan sebagai ketua tim pemenangan Prabowo-Sandiaga. Saat dihubungi Tirto, Ketua Bidang Politik dan Hukum DPP PKS Pipin Sopian hanya memberikan kriteria yang akan diusulkan PKS untuk menjadi ketua tim.

“[Kriterianya] muda, memiliki wawasan yang luas, terutama di bidang ekonomi,” katanya Sabtu siang.

Bukan Ajang Menempel Popularitas

Munculnya sejumlah ketua umum partai dan politikus beken yang diajukan menjadi ketua tim pemenangan masing-masing capres dinilai wajar oleh Direktur Populi Centre Usep S. Ahyar. Menurut Usep, setiap partai ingin ikut mempopulerkan tokohnya lewat ketua tim sukses.

“Kalau populer di 2019 bisa memudahkan mereka di 2024,” kata Usep kepada Tirto.

Namun, Usep menyebut, parpol tidak semestinya bersikap menumpang populer tokoh mereka jika ingin menang di Pilpres 2019. Ia menjelaskan fungsi dari ketua tim sukses adalah menentukan efektivitas kinerja tim pemenangan.

Usep mencontohkan sosok Mahfud MD selaku ketua tim sukses di kubu Prabowo dan Anies Baswedan selaku juru bicara di kubu Jokowi pada Pilpres 2014. Menurutnya, pemilihan kedua sosok tersebut telah mewakili kebutuhan menggaet massa saat itu.

“Mahfud bisa digunakan Prabowo menambal massa NU yang condong ke Jokowi. Anies menambah kesan harapan baru untuk kubu Jokowi,” kata Usep.

Menurut Usep, saat ini isu yang sedang berkembang adalah agama, ekonomi dan kaum muda. Maka, ketua tim sukses kedua kubu harus yang bisa merepresentasikan ketiganya.

Melihat formasi pasangan kedua kubu, Usep menilai yang kurang dari Prabowo-Sandiaga adalah representasi agamawan, sehingga perlu ada unsur itu.

“Sandiaga sudah dianggap paham ekonomi dan sosok muda. Jadi ketua tim suksesnya harus yang bisa menggaet suara golongan agama. Karena wakilnya Jokowi kan ulama,” kata Usep.

Di kubu Jokowi, butuh sosok muda dan paham ekonomi. Sebab, menurutnya, Jokowi dan Ma’ruf sama-sama belum cukup menjual di kedua isu tersebut. “Kalau bisa memang pengusaha muda yang sukses begitu ya," kata Usep.

Usep menekankan agar sosok ketua tim pemenangan kedua kubu adalah yang bersih dari dosa masa lalu. “Kalau banyak dosa masa lalunya, tentu publik susah percaya sama kampanyenya,” jelasnya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Mufti Sholih