tirto.id - Nama Haikal Hassan sedang menjadi perbincangan hangat. Setidaknya ada dua kasus yang sedang menimpa Babe Haikal. Pertama, munculnya video viral yang diduga terkait pengusiran Haikal di Malang, Jawa Timur saat ia hendak melakukan ceramah. Kedua, soal poster kegiatan Haikal di Yonif 502.
Dalam sebuah video yang beredar memperlihatkan Haikal dikelilingi sejumlah orang sambil meneriakkan kata-kata "usir, usir Haikal", beberapa di antaranya berteriak "NKRI Harga Mati".
Video pengusiran Haikal ini ramai dibahas di media sosial sejak Sabtu, 22 Januari 2022. Namun, dalam keterangannya di media, Haikal sudah memberikan klarifikasi.
Sedangkan kasus kedua adalah soal beredarnya poster di media sosial yang menyebut Haikal Hassan akan melaksanakan kegiatan di Yonif Para Raider 502/UY. Namun, menurut Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna, informasi itu tidak benar atau hoaks.
Menurut Kadispenad, sebelumnya Babe Haikal meminta izin untuk mengadakan pengajian di Yonif Para Raider 502/UY dengan mengundang masyarakat umum. "Akan tetapi kegiatan tersebut tidak mendapatkan perizinan dari satuan terkait, mengingat kondisi pandemi COVID-19 yang masih terus berlangsung saat ini," tutur Tatang mengungkapkan.
Lantas, seperti rekam jejak Haikal Hassan? Berikut adalah profilnya sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber.
Profil dan Rekam Jejak Haikal Hassan
Setidaknya, yang publik ingat dari Haikal adalah pernah menjadi salah satu juru bicara tim kampanye Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Kala itu, ia sering berceramah di berbagai daerah untuk mengkampanyekan pasangan Prabowo-Sandiaga.
Jauh sebelum itu. Pria bernama lengkap Ahmad Haikal bin Hassan bin Umar bin Salim bin Ali bin Syekh Ali bin Abdullah Baras ini mulai mencuat saat muncul aksi massa 212 pada tahun 2016 lalu.
Saat itu, ia bergabung dalam koalisi nasional untuk mengawal fatwa MUI tentang kasus penodaan agama yang melibatkan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama.
Haikal tumbuh di Kota Jakarta. Ia tercatat pernah bersekolah di SD Negeri Sawang 03 Pagi. Lulus dari sana, Haikal melanjutkan jenjang selanjutnya di SMP Negeri 20 Jakarta dan memegang ijazah dari SMA Negeri 14 Jakarta.
Lulus dari Sekolah Menengah Atas, Hailkal sempat mendalami ilmu agama Islam di salah satu kampus di Jeddah, Arab Saudi, tetapi tidak ia selesaikan. Setelah itu, ia melanjutkan di pendidikan S1 bidang Teknik Informatika di Universitas Budi Luhur. Sedangkan gelar S2 ia dapatkan di Institut Teknologi Bandung.
Sambil mengajar di salah satu perguruan tinggi, Haikal juga sempat bekerja sebagai salesman. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Fakultas Filsafat Matematika di Universitas Teknologi Malaysia (UTM). Ia juga sempat bekerja sebagai konsultan sumber daya manusia di perusahan tambang.
Akan tetapi, Haikal sudah meniti karier sebagai pendakwah sejak tahun 80-an, yakni sebagai guru mengaji di sekitar rumahnya. Dalam berceramah agama, Haikal terkenal menggunakan gaya dialek Betawi yang khas.
Editor: Iswara N Raditya