tirto.id - Potongan video lawas terkait Conni Rahakundini saat ini sedang beredar di media sosial. Ia menuding Prabowo Subianto terlibat dalam PT TMI yang mengelola anggaran Kemenhan senilai Rp1.760 T.
Pengguna media sosial Twitter atau X dengan nama @berlianidris awalnya mengunggah potongan video percakapan antara Conni Rahakundini bersama Akbar Faizal.
Video pada Senin, 8 Januari 2024, ditambahi narasi yang menyatakan Prabowo diduga korupsi Rp1.760 triliun lewat PT TMI (Teknologi Militer Indonesia).
Pemilik akun juga menuliskan kalimat "Bu Connie mempermasalahkan PT TMI kemudian ditawari proyek Kemhan,".
"Apakah ini yang dimaksud pak Prabowo sebagai rahasia negara yg dibicarakan secara tertutup?" lanjutnya.
Jika ditelusuri, potongan video yang menampilkan Conni Rahakundini ini berasal dari sebuah podcast yang bernama Akbar Faizal Uncensored.
Judulnya adalah CONNIE RAHAKUNDINI:"PAK PRABOWO, TMI YANG AKAN BELI ALUTSISTA 1.760 T ITU PERUSAHAAN PUNYA SIAPA?.
Podcast tersebut sudah tayang sejak 2 tahun lalu dan disaksikan lebih dari 1 juta kali.
Bagaimana profil Conni Rahakundini yang mengaku berani menolak tawaran uang dan proyek dari Kemenhan?
Profil & Sepak Terjang Conni Rahakundini
Pemilik nama lengkap Connie Rahakundini Bakrie ini lahir di Bandung, pada 3 November 1964 silam. Usianya sekarang adalah 59 tahun.
Conni Rahakundini dikenal sebagai seorang akademisi sekaligus pengamat militer dan pertahanan.
Ia juga kerap tampil di beberapa acara podcast Youtube. Salah satu yang rutin yakni lewat channel R66 Newlitics bersama Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya.
Conni Rahakundini pernah kuliah di APCSS (Asia Pasific Centre for Security Studies), Honolulu, Hawaii. Ia juga bergabung dengan Chevening Executive Programme for Democracy and Security di Birmingham University, Inggris.
Bahkan, Conni tercatat pernah mengikuti pendidikan sebagai Senior Research Fellow di INSS (Institute of National Security Studies), Tel Aviv, Israel. Ia kala itu dalam rangka menyelesaikan program disertasi di Universitas Indonesia.
Conni Rahakundini juga berprofesi sebagai dosen tamu di Seskoau (Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara) serta Seskoal (Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut).
Tak hanya itu, Conni Rahakundini turut mengajar di Sekolah Diplomat Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Sesparlu dan Disparlu).
Putri pasangan Bakrie Arbie dan Nyi Raden Sekarningsih Ardiwinata ini menulis 2 buku yang cukup laris, yakni Pertahanan Negara & Postur TNI Ideal (2007) dan Defending Indonesia (2009).
Selama ini, Conni dikenal sangat aktif terlibat dalam pertemuan internasional, semisal forum National Defense University (NDU) di Washington D.C.
Kemudian Global Security Meeting di Bratislava, Slovakia, dan ASEM-EU Regional Security Architecture Meetings, Centre for Security Policy (CCSP), di Swiss.
Mafia Mr M di Proyek Alutsista Kemenhan
Pada 2021 silam, Conni sempat membuat heboh publik. Ia pernah meminta kepada Kementerian Pertahanan agar tetap transparan dan membuka diri dalam dugaan mafia alat utama sistem senjata (alutsista).
Ia berharap ada keterlibatan KPK dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengusut kasus tersebut. Terkait hal ini, Connie mengklaim telah membongkar adanya dugaan mafia alutsista berinisial Mr M.
Menurutnya, angka modernisasi alutsista RI terlalu besar. Eks anggota Dewan Pakar DPP NasDem ini meragukan rencana modernisasi alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) selama 25 tahun ke depan yang disusun pemerintah saat itu.
Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan pun sempat meminta agar Conni mau untuk melapor dan terbuka soal siapa sosok dengan inisial Mr M tersebut.
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra