tirto.id - Nama Bupati non-aktif Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak dan presenter televisi Brigita Purnawati Manohara sedang menjadi sorotan. Lantas, mengapa mereka dikaitkan dalam sebuah kasus dan apa hubungannya?
Seperti dilaporkan Antara News, saat ini Ricky sudah berstatus sebagai tersangka di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sewaktu diperiksa sebagai saksi, Brigita Manohara mengaku pernah menerima dana dan hadiah dari Ricky.
"Seluruh aliran dana dan hadiah yang disinyalir adalah hasil dari korupsi oleh tersangka, pengembaliannya saya koordinasikan lebih lanjut dengan penyidik," kata Brigita usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Senin, 25 Juli 2022.
Dalam kasus ini, Brigita diperiksa sebagai saksi dalam penyidikan kasus dugaan suap dan gratifikasi pelaksanaan berbagai proyek di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamberamo Tengah, Papua, yang diduga menjerat Ricky Ham Pagawak sebagai tersangka.
"Pada proses tadi, saya menyampaikan fakta bahwa saya pernah mengenal tersangka dan saya pernah menerima aliran dana serta hadiah dari tersangka sebagai apresiasi atas profesi saya, yakni presenter dan konsultan komunikasi," jelasnya.
Saat diperiksa KPK, Brigita mengaku mendapat 17 pertanyaan. Ketika dikonfirmasi soal berapa jumlah uang yang dia diterima, Brigita belum mau menjelaskannya, tetapi dia memastikan akan mengembalikan uang tersebut ke KPK.
"Nanti penyidik yang akan menjelaskan lebih lanjut; yang penting di sini saya mau sampaikan bahwa seluruh aliran dana dan hadiah yang dinilai merupakan hasil korupsi akan saya kembalikan kepada negara," katanya.
Profil Ricky Ham Pagawak
Ricky Pagawak adalah Bupati Mamberamo Tengah dua periode. Pada Pilkada tahun 2012, Ricky Pagawak berpasangan dengan Yonas Kenelak melawan David Pagawak dan Daniel Tabuni.
Saingannya kala itu, David Pagawak adalah bupati pertama kabupaten pemekaran Mamberamo Tengah. David berpasangan dengan Simon Gombo, sedangan Daniel Tabuni berpasangan dengan Lukas Polona. Pilkada itu dimenangkan oleh Ricky-Yonas.
Ricky kembali maju pada Pilkada Mamberamo Tengah 2018 dan masih menggandeng Yonas Kenelak. Uniknya, keduanya menang dalam Pilkada itu karena melawan kotak kosong dengan raihan 28.845 suara sah atau 86,70 persen.
Ricky dan Yonas pun dilantik lagi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Mamberamo Tengah periode 2018-2023 pada 24 September 2018.
Ricky Ham Pagawak berasal dari Demokrat. Di partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono itu, Ricky menjabat sebagai Wakil Ketua DPD Demokrat.
Ricky juga pernah bertarung melawan Lukas Enembe (Gubernur Papua) dalam memperebutkan kursi Ketua DPD Demokrat Papua. Kala itu, jabatan Lukas akan berakhir pada Oktober 2022.
Sedangkan Ricky Pagawak mengaku sudah mendapat dukungan dari 18 DPC Partai Demokrat dan Lukas Enembe hanya 10 DPC. Tetapi DPP Demokrat memutuskan memberi posisi itu ke Lukas Enembe sampai periode 2022-2027.
Selain di dunia politik, Ricky Pagawak juga aktif di organisasi. Dia pernah terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Pengurus Daerah Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina Papua) periode 2020-2024.
Dalam kasus terbaru, Ricky Ham Pagawak berstatus daftar pencarian orang (DPO) karena melarikan diri ke Papua Nugini. Saat ini, KPK masih menyidik kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait pelaksanaan berbagai proyek di Pemkab Mamberamo Tengah.
KPK akan mengumumkan pihak mana saja yang ditetapkan sebagai tersangka, kronologi kasusnya, sampai pasal apa saja yang disangkakan ketika penyidikan cukup dan telah dilakukan upaya paksa penangkapan maupun penahanan.
Dalam penyidikan kasus itu, KPK juga telah mencegah Ricky Ham Pagawak bersama tiga orang lain bepergian ke luar negeri.
Editor: Iswara N Raditya